JAKARTA I GlobalEnergi.co – PT Aneka Petroindo Raya (APR) atau BP AKR akan memulai ekspansi Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) di kuartal II tahun ini. Rencananya, akan menambah 15 unit SBPU baru.
Brand and Comms Manager Aneka Petroindo Raya (APR) Syahran Sidik Wahab menjelaskan, ekspansi penambahan SPBU bakal dilakukan secara bertahap di kuartal II, kuartal III, hingga kuartal keempat tahun ini.
“Mengenai biaya investasi, nilainya bervariasi tergantung pada lokasi dan kebutuhan dalam membangun dari masing-masing SPBU BP, termasuk pada SPBU yang sifatnya Company Owned Company Operated (COCO) dan Dealer Owned Dealer Operated,” jelas Syahran dikutip Kontan.co.id, Minggu (9/5/2021).
Saat ini, SPBU BP-AKR eksisting yang telah beroperasi berjumlah 16 unit. Secara terperinci, keenam belas SPBU tersebar di wilayah Jabodetabek sebanyak 11 SPBU. Sisanya ada di rest area KM 72A tol Cipularang arah Bandung sebanyak 1 SPBU, dan Surabaya 4 SPBU. Dengan demikian, nantinya total SPBU BP-AKR akan berjumlah 31 unit apabila rencana ekspansi tahun ini sudah direalisasi.
Syahran mengatakan, pihaknya optimistis kebutuhan bahan bakar dari masyarakat akan mengalami peningkatan seiring bertambahnya angka volume kendaraan di Indonesia. Makanya, BP AKR melalui konsep one stop solution yang diusungnya siap hadir melayani kebutuhan bahan bakar masyarakat berikut kebutuhan gaya hidupnya.
“Melalui konsep one stop solution, kami hadir untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tidak hanya dari bahan bakar berkualitas tinggi, namun juga kebutuhan gaya hidup seperti ATM, mini market, makanan berat hingga ringan dan minuman. Tidak hanya itu, SPBU bp juga menyediakan fasilitas lainnya seperti mushola, toilet, serta pengisian angin dan radiator,” kata Syahran.
Tambah 150 SPBU
Sementara Pertamina menargetkan penambahan 150 SPBU dan 12.000 Pertashop untuk tahun ini. Hingga saat ini tercatat ada sekitar 6.900 SPBU yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Pembangunan SPBU baru hingga April mencapai sekitar 40 calon SPBU baru dimana hingga saat ini terus berproses penambahannya,” terang Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial and Trading Putut Andriatno.
Putut mengatakan, penambahan Pertashop hingga saat ini sudah terealisasi sekitar 1.600 Pertashop yang sudah dan siap beroperasi. Putut mengungkapkan animo masyarakat untuk terlibat dalam bisnis Pertashop cukup tinggi seiring semakin pulihnya perekonomian dan daya beli pasca pandemi covid-19. “Juga tercermin dari semakin bertambahnya pendaftar Pertashop,” kata Putut.
Putut mengungkapkan minat masyarakat terhadap bisnis Pertashop didorong oleh modal usaha yang kecil namun memiliki potensi keuntungan. Selain itu, ada jaminan kualitas dan kontinuitas suplai BBM.
“Lahan yang dibutuhkan juga relatif tidak luas, perizinan sederhana serta potensi pengembangan ekosistem non fuel bisnis seperti Bright Gas dan Pelumas,” ujar Putut.
Putut menambahkan, bisnis Pertashop juga memiliki dukungan fasilitas pembiayaan baik KUR maupun kredit lainnya dari perbankan kerjasama Pertamina dan bank Himbara.fan, ktn