JAKARTA | GlobalEnergi.co – Pengamat energi dan akademisi dari AKA Migas Dr. Ibrahim Hasyim menegaskan, bahwa dalam proses recovery pasca bencana di tanah air, ada tiga hal yang perlu segera dipulihkan. Masing-masing pasokan pangan, bahan bakar minyak (BBM), dan energi.
Penulis buku “Darurat Energi BBM Pasca Tsunami Aceh” ini kemudian merinci dengan menceritakan kisah nyata saat dia ikut dalam proses recovery Aceh pasca gempa dan Tsunami di Bumi Serambi Makkah tahun 2004 silam.
Belajar dari peristiwa Tsunami Aceh, Ibrahim pun menyampaikan apresiasi atas kerja cepat personel Pertamina, PLN dan Tim Relawan lain yang dengan sigap memulihkan pasokan energi pasca bencana di Sulbar, Kalsel, Manado dan daerah lain di Indonesia yang akhir -akhir ini dilanda bencana.
“Pasokan energi akan sangat mendukung proses pemulihan kondisi masyarakat usai bencana. Meski diakui, pasokan kebutuhan lain seperti sembako, air bersih, pakaian pantas pakai dan lainnya juga sangat dibutuhkan warga di pengungsian,” kata Ibrahim yang juga mantan komisioner BPH Migas itu.
Dalam bukunya, jelas Ibrahim, dia dengan jelas menceritakan bahwa kala bencana ada tiga hal pokok yang harus segera tersedia, yaitu pangan, air bersih dan energi.
“Kalau pangan dan air bersih bisa dipasok oleh siapa saja. Tapi soal energi khususnya BBM hanya bisa dipasok oleh Pertamina,” kata Ibrahim.
Masih dalam buku tersebut, Ibrahim menceritakan bagaimana romantika kerumitan memulihkan pasokan BBM ke Aceh pasca gempa dan tsunami. “Jarang orang tahu kala itu, avtur untuk Aceh itu ada yang mengalir dari Surabaya bahkan personel dari Kilang Kasim di Sorong Papua dikerahkan untuk memasok avtur ke Aceh,” jelas Ibrahim lagi.
Oleh karena itu, mantan Dirut PT Pertamina Perkapalan dan komisioner BPH Migas itu mengapresiasi tim Pertamina yang berjuang keras menembus banjir di Banjarmasin Kalsel atau menerobos puing-puing bangunan yang runtuh di Mamuju dan Majene untuk mamasok kebutuhan BBM dan LPG ke korban bencana.
“Tugas mereka sangat berat dan mulia. Berkat kerja keras Tim Pertamina yang tak lelah lelah, warga di pengungsian tetap bisa memasak dengan LPG yang terus dipasok. Aktivitas orang dan kendaraan, terutama dalam mata rantai pasokan distribusi logistik bisa dilakukan dengan optimal,” kata putra Aceh itu.
Salut untuk tim relawan yang dengan kerja keras mereka, termasuk tim Pertamina dalam proses recovery pasca bencana baik di Kalsel atau Sulbar. “Dengan begitu, beban korban pasca gempa cepat pulih dan bisa beraktivitas normal kembali,” tandas Ibrahim.(bni)