JAKARTA I GlobalEnergi.co – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengalokasikan sekitar 76 kargo gas alam cair atau liqufied petroleum gas (LNG) untuk PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN. Rencanannya, sekitar 18 kargo atau setara dengan 151 BBtud gas bakal dialokasikan untuk mendukung program gasifikasi pembangkit gas PLN yang masih digerakkan oleh bahan bakar minyak (BBM) diesel.
“Sebanyak 76 kargo itu berasal dari Tangguh dan Bontang, diharapkan mencukupi kebutuhan PLN, termasuk untuk program gasifikasi dan pengaturannya bisa dilakukan oleh PLN EPI,” kata Deputi Keuangan dan Komersialisasi SKK Migas Kurnia Chairi saat dihubungi, Senin (5/2/2024).
Kurnia mengatakan, alokasi tahun ini untuk PLN itu naik 8 kargo dari baseline sepanjang 2023. Kendati pada tahun lalu, realisasi penyerapan kargo LNG dari PLN hanya berkisar di angka 68 kargo.
“Harganya sebagian besar merupakan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) dan ditetapkan oleh Menteri ESDM,” kata dia.
Sebelumnya, PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) menargetkan proses lelang program konversi pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) menjadi gas dapat rampung bulan ini.
Sekretaris Perusahaan PLN EPI Mamit Setiawan mengatakan, minat perusahaan dalam dan luar negeri untuk berpartisipasi pada lelang konversi pembangkit ini relatif besar. Berdasarkan data Mei 2023 lalu, PLN EPI telah menghimpun 50 perusahaan yang menunjukkan minat mereka pada tahap prakualifikasi pelelangan konversi tersebut. Adapun, 70 persen perusahaan disebut berasal dari badan usaha nasional. Sebagian besar peserta lelang itu merupakan perusahaan dengan keahlian midstream gas.
“Untuk lelang yang gasifikasi ini untuk menyiapkan infrastruktur LNG, pembangkit listrik tenaga gas [PLTG] dan pembangkit listrik tenaga mesin gas [PLTMG] saat ini masih berlangsung,” kata Mamit saat dikonfirmasi, Kamis (5/10/2023).
Rencananya, PLN EPI akan melakukan konversi PLTD menjadi pembangkit gas pada 20 pembangkit yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia bagian tengah dan timur. PLN EPI melakukan program gasifikasi pembangkit dengan membagi menjadi enam kluster. Kluster tersebut tersebar di Sulawesi – Maluku (6 pembangkit), Nusa Tenggara (6 pembangkit) , Kalimantan (1 pembangkit), Papua Utara (4 pembangkit), Papua Selatan (2 pembangkit), dan Nias (1 pembangkit). Adapun, total daya yang akan dikonversi sebesar 2.278 megawatt (MW) dan akan membutuhan pasokan gas sebesar 151 BBtud atau setara dengan 18 standar kargo LNG setiap tahunnya. Melalui program ini PLN diharapkan dapat mengurangi penggunaan BBM sekitar 1,7 juta kiloliter per tahun.
“Selain itu, dengan program gasifikasi ini PLN EPI berkontribusi dalam pengurangan emisi karbon sebesar 1,2 juta ton CO2 per tahun,” tuturnya.agk