JAKARTA I GlobalEnergi.co – Kawasan industri Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) kedatangan tenant baru. Zheijang Hailiang Co Ltd, perusahaan yang bergerak di bidang research & development, pembuatan, penjualan, dan layanan produk tembaga kelas atas (pipa tembaga, batang, pipa konektor, bahan konduktor baru dan peralatan pemrosesan tembaga berniat mendirikan pabrik di JIIPE Gresik.
Pada 29 Maret 2023, Hailiang Hailiang dan PT Berkah Manyar Sejahtera (BKMS), perusahaan patungan antara PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) dan Pelindo, telah menandatangani perjanjian pengikatan jual beli lahan di kawasan industri Gresik ini.
Perjanjian ini diteken untuk penjualan lahan pabrik produksi copper foil di JIIPE, Gresik. Berdasarkan perjanjian tersebut, Berkah Manyar Sejahtera setuju untuk menjual, dan Hailiang setuju untuk membeli tanah industri yang luas untuk pembangunan pabrik produksi lembaran tembaga oleh Hailiang di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) JIIPE.
Direktur dan Sekretaris Perusahaan AKRA Suresh Vembu mengungkapkan, luas lahan yang dibeli Hailiang mencapai 20 hektare (ha). Jumlah tersebut mencapai 28,5% dari target penjualan lahan AKRA yang dipasang tahun ini, yakni 70 ha sampai 75 ha.
“Tahun ini target 70 ha sampai 75 ha, dengan Hailiang sendiri sudah mencapai 20 ha. Banyak (calon pembeli) lagi dalam diskusi dan negosiasi,” kata Suresh, Jumat (31/3/2023).
Adapun AKRA menargetkan beragam perusahaan untuk berinvestasi di JIIPE, mulai dari perusahaan solar panel glass, pabrik lithium, pemurnian logam dasar, hingga manufaktur tembaga.
Nantinya, Hailiang akan mengambil katoda tembaga dari peleburan tembaga milik PT Freeport Indonesia hingga 100.000 metrik ton dan menghasilkan foil tembaga. Produk foil ini akan digunakan untuk bahan baku baterai, sehingga dapat menggerakkan ekosistem di JIIPE
Pabrik yang didirikan di JIIPE seperti Freeport, XINYI Glass, Hailiang membutuhkan listrik, gas, dan utilitas yang akan mendorong pendapatan berulang (recurring income) AKRA selain penjualan.
Asal tahu saja, selain pembelian lahan, Hailiang juga menandatangani perjanjian dengan Berkah Manyar Sejahtera untuk kerja sama penyediaan berbagai utilitas termasuk listrik, air, gas alam, pengolahan limbah, fasilitas telekomunikasi dan internet, serta infrastruktur dan fasilitas lainnya untuk mendukung pembangunan dan pengoperasian fasilitas pengolahan tembaga Hailiang di KEK JIIPE.
“Kami berharap banyak industri lain mengambil tanah di KEK JIIPE yang menawarkan banyak manfaat pajak dan manfaat lainnya,” kata Suresh.
Analis Samuel Sekuritas Indonesia Muhammad Farras Farhan memperkirakan AKRA akan mampu mempertahankan momentum pertumbuhannya tahun ini, didukung oleh bisnis kawasan industri dan peningkatan margin dari bisnis perdagangan & distribusi.
Dia memproyeksikan, kawasan industri Java Integrated Industrial and Port Estate akan membukukan penjualan lahan seluas 70 hektar tahun ini. Permintaan lahan terutama datang dari perusahaan pabrik pengolahan (smelter) dan pertambangan, baik domestik maupun luar negeri, berkat kemudahan berbisnis di Indonesia serta dukungan pemerintah.
Namun, Farras melihat adanya potensi penurunan harga jual rata-rata alias average selling price (ASP) segmen distribusi bahan bakar minyak (BBM) tahun ini, yang berpotensi memicu penurunan pendapatan dari bisnis perdagangan dan distribusi. Tetapi Farras memperkirakan margin AKRA akan tetap kuat.
Proyeksi margin sebesar 12% dan margin EBITDA sebesar 10%. Selain itu, target AKRA untuk membuka 50 SPBU baru (yang bermitra dengan BP) tahun ini, dinilai dapat memberikan kontribusi laba bersih tambahan untuk AKRA.
Samuel Sekuritas mempertahankan rekomendasi buy saham AKRA dengan target harga yang lebih tinggi, yakni sebesar Rp 1.900 dari sebelumnya Rp 1.700. “Risiko downside antara lain volume distribusi yang lebih rendah dari perkiraan, serta penjualan lahan industri yang lebih rendah dari perkiraan,” terang Farras, Jumat (24/3).fan,ktn