Pertamina Proyeksikan Bisa Setor Rp 420 Triliun ke Kas Negara

oleh -85 views

JAKARTA I GlobalEnergi.co – Pertamina memproyeksikan setoran ke kas negara dapat mencapai Rp 420 triliun akibat momentum reli kenaikan harga minyak mentah pada 2022. Proyeksi itu naik 58,49% dari torehan 2021 di posisi sekitar Rp 265 triliun.

Proyeksi itu ditopang oleh kinerja bisnis hulu Migas perseroan yang ikut berdampak positif dari momentum kenaikan harga minyak mentah dunia. Malahan, Nicke menuturkan perseroan belakangan makin mengintensifkan kegiatan eksplorasi blok minyak dan gas (migas) baru sembari mengoptimalkan sumur eksisting di sejumlah wilayah kerja dalam dan luar negeri.

“Windfall itu di profit yang di hulu selain masuk ke kas negara Rp265 triliun pada 2021 masuk sebagai setoran dari Pertamina even untuk tahun ini kita hitung proyeksi setoran ke kas negara Rp 420 triliun,” kata Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati saat Gathering Pemimpin Redaksi Media, Jakarta, Rabu (9/6/2022).

Nicke mengatakan, perseroan bakal tetap menjaga rata-rata laba bersih atau net profit pada tahun ini di angka 1,2 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 17,45 triliun pada tahun ini. Pertamina membukukan laba bersih atau net profit mencapai 2,05 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 29,69 triliun pada tahun anggaran 2021. Torehan laba bersih perusahaan pelat merah itu naik sebesar 95 persen dari capaian pada 2020 di posisi 1,05 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 15,2 triliun.

Di sisi lain, Nicke menambahkan, perseroan tengah menggenjot kapasitas produksi migas seiring dengan pendapatan windfall selisih harga minyak mentah dunia tersebut. Malahan, Pertamina menargetkan pengeboran sumur baru sebanyak 500 unit pada tahun ini. Pertamina berkontribusi 60 persen terhadap raihan lifting migas nasional yang dipatok pada APBN 2022 sebesar 703.000 barel minyak per hari dan 1,03 juta barel setara minyak per hari.

“Selain itu kita juga melakukan akuisisi di luar negeri dan meningkatkan kontribusi produksi 13 negara yang hari ini memberikan 20 sampai 25 persen produksi,” katanya.

Pertamina juga berhasil mengidentifikasi lima cekungan cadangan gas besar di wilayah timur Indonesia selama dua tahun terakhir. Identifikasi itu berasal dari proses pengkajian terhadap 35 cekungan sepanjang 30 ribu kilometer di hamparan laut lepas. Dengan demikian, survei cadangan gas itu menjadi yang terpanjang untuk kawasan Asia Pasifik selama 10 tahun terakhir.

“Jadi Indonesia punya peran penting dalam transisi energi ini karena cadangan gas yang besar,” tuturnya.

Adapun Pertamina sampai dengan April 2022 sudah menyumbang Rp 93,3 triliun dari sektor pajak, dividen, PNBP dan signature bonus pada kas negara.

Sementara pembayaran minyak mentah dan kondensat bagian negara atau MMKBN hingga April 2022 tercatat sebesar Rp 49,7 triliun. Adapun proyeksi pembayaran MMKBN itu dipatok sebesar Rp 185,7 triliun hingga akhir tahun ini.agk

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.