JAKARTA I GlobalEnergi.co – PT PLN Indonesia Power (PLN IP) dan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) menandatangani perjanjian konsorsium pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lahendong Binary Unit dan PLTP Ulubelu Binary Unit. Pengembangan panas bumi menjadi salah satu fokus utama PLN dalam mencapai target net zero emission (NZE) pada 2060.
Direktur Utama PLN IP, Edwin Nugraha Putra mengungkapkan, energi panas bumi memiliki keunggulan kestabilan yang tidak tergantung pada perubahan cuaca atau udara dibanding energi hijau lain. Oleh sebab itu, PLN IP melakukan terobosan dalam pengembangan PLTP dengan menggandeng PGE.
“Kolaborasi ini merupakan langkah strategis, sehingga potensi panas bumi yang ada di Indonesia dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin,” kata Edwin dikutip dari siaran pers, Senin (23/9/2024).
Edwin menjelaskan, kerja sama antara PLN IP dengan PGE meliputi pengembangan PLTP Cogeneration (binary unit) di lokasi wilayah kerja panas bumi (WKP) milik PGE dengan potensi kapasitas mencapai 230 Mega Watt (MW).
Di lokasi tersebut, konsorsium PLN IP dan PGE akan membangun PLTP Ulubelu Binary Unit berkapasitas 30 MW dan PLTP Lahendong Binary Unit berkapasitas 15 MW. Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, mengatakan dibutuhkan kolaborasi bersama antara pemerintah, BUMN maupun pihak swasta di Indonesia untuk pengembangan panas bumi. Kerja sama antara PLN IP dan PGE ini merupakan langkah nyata dalam upaya mendorong peningkatan bauran EBT di Tanah Air.
“Transisi energi tidak bisa dicapai sendirian, perlu ada kolaborasi dan sinergi,” kata dia. agk