JAKARTA I GlobalEnergi.co – Melalui kolaborasi bersama Green Energi Utama (GEU), Amartha akan memfasilitasi daur ulang 1 juta liter minyak jelantah menjadi bioavtur atau bahan bakar penerbangan pada 2025.
Head of Impact and Sustainability Amartha, Katrina Inandia, menyampaikan Amartha mengorganisir jejaring Ibu Mitra Amartha di Jawa Tmur dan Bali untuk mengumpulkan minyak jelantah limbah rumah tangga, guna ditukarkan dengan insentif ekonomi.
“Sebagai layanan keuangan digital inklusif yang berfokus pada masyarakat akar rumput, Amartha senantiasa berkomitmen menerapkan sistem bisnis yang berkelanjutan meliputi implementasi berbagai program berbasis prinsip Environmental Social Governance (ESG) yang baik,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (30/7/2024).
Dia mengatakan, peluncuran “Gerakan Konversi Minyak Jelantah untuk Bioavtur” tidak hanya fokus pada pelestarian lingkungan, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi langsung bagi Ibu Mitra Amartha dan keluarga.
Melalui kolaborasi inklusif ini, Amartha dan GEU berusaha menciptakan kesetimbangan antara peningkatan kesejahteraan masyarakat akar rumput dengan semangat pelestarian lingkungan. Limbah Minyak Jelantah Tinggi Minyak jelantah merupakan limbah dengan dampak pencemaran lingkungan yang perlu menjadi perhatian khusus.
Traction Energy Asia menyatakan konsumsi rumah tangga dan unit usaha ultra mikro turut menyumbang secara signifikan potensi minyak jelantah yang mencapai hingga 1.509,64 kiloliter/bulan. Kondisi ini turut dipengaruhi perilaku masyarakat dalam pengolahan minyak jelantah.
Menanggapi hal tersebut, Katrina mengatakan, Amartha mengorganisir Ibu Mitra Amartha yang tersebar di Jawa Timur dan Bali untuk mengumpulkan minyak jelantah guna diproses menjadi produk akhir bioavtur dengan dukungan insentif ekonomi. Gerakan ini merupakan upaya Amartha dalam mendorong praktik implementasi ekonomi sirkular inklusif di tingkat akar rumput.
Strategi keberhasilan gerakan ini menggunakan pendekatan berbasis komunitas. Dengan model bisnis group-based lending, Amartha telah memiliki kelompok Ibu Mitra yang sudah membentuk satu komunitas sendiri, yaitu Kelompok Majelis. Sosialisasi kepada Ibu Mitra melalui petugas lapangan dan ketua kumpulan dilaksanakan dengan mengadakan acara silaturahmi sekaligus edukasi melalui kumpulan mingguan.
Saat ini, Amartha telah memiliki lebih dari 9.000 karyawan di mana 7.000 di antaranya merupakan pendamping lapangan yang tersebar di 72.000 desa di Indonesia.jef