Gandeng Toyota, Pertamina Groundbreaking SPBU Hidrogen

oleh -89 views


JAKARTA I GlobalEnergi.co – Tak mau kalah dengan PT PLN, PT Pertamina (Persero) juga melakukan groundbreaking Stasiun Pengisian Bahan Bakar Hidrogen (SPBH) pertama di Indonesia.

Groundbreaking proyek ini dilakukan langsung oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, dan jajaran. SPBH alias hydrogen refueling station (HRS) pertama ini berlokasi di Jelambar, Jakarta Barat.

Selain menggarap proyekSPBH, Pertamina juga bekerja sama dengan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) untuk mengembangkan ekosistem hidrogen sebagai bahan bakar kendaraan di Indonesia.

“Ini perlu 6 bulan. Kita sudah tak sabar ingin beli Mirai (mobil hidrogen pabrikan Toyota), bagus sekali loh. Bukan kurang dari 5 menit, kurang dari 3 menit (pengisian di SPBH) dan itu bisa 780 km. Jadi kalau cuma dari rumah ke kantor itu sebulan tidak ngisi-ngisi,” kata Nicke dalam sambutannya di SPBG Jelambar, Jakarta Barat, Rabu (17/1/2024).

“Ini real clean energy, tidak ada waste dan kita sudah memetakan dari eksisting kapasitas kita, dari source hidrogen yang kita combine antara green dengan blue. Itu ada 17 lokasi yang siap dibangun sebagai source untuk nanti kasih feeding ke SPBH-SPBH,” imbuhnya.

Nicke merinci, beberapa lokasi di Indonesia yang sumber hidrogennya dikuasai Pertamina, antara lain ada 4 di Sumatra, 4 di Jawa, 3 di Kalimantan, 1 di Nusa Tenggara, hingga 2 titik lainnya di Papua.

Ia mengatakan Pertamina lah yang paling siap dalam ekosistem hidrogen di tanah air. Menciptakan ekosistem mobil hidrogen di Indonesia juga menjadi opsi untuk mempercepat pencapaian target nol emisi karbon (NZE) di 2060.

Bahkan, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menegaskan hidrogen akan menjadi sumber energi bersih bagi masa depan Indonesia. Ia turut membandingkan energi baru terbarukan (EBT) jenis ini dengan kendaraan listrik.

“Saya kira salah satu masa depan itu adalah hidrogen. Kita bukan kritik soal kendaraan listrik ya, sekarang Tesla (di) China sudah tinggalkan berbasis nikel. Jadi, artinya ada satu investasi yang untuk masuknya itu tinggi, baru pemain lain mau ngikut, repot. Saya kira Pertamina dalam hal ini akan jadi leading,” tegas Ahok.agk

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.