PLN NP-Bukit Asam Jajaki Pemanfaatan 400 Ribu Ton FABA

oleh -55 views
Direktur Operasi Pembangkit Batu Bara PLN NP Rachmanoe Indarto (kiri) saat menandatangani MoU Pemanfaatan FABA sebagai penetralisiri air asam tambang dengan Direktur Operasi dan Produksi PT Bukit Asam Suhedi (kanan) pada COP28 yang dilaksanakan di Dubai pada 30 November


DUBAI I GlobalEnergi.co – PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan PLN Nusantara Power (PLN NP) menandatangani Nota Kesepemahaman Pemanfaatan Fly Ash Bottom Ash (FABA) sebagai material penetralisir air asam tambang (NAF).

Kesepakatan tersebut ditandatangani Direktur Operasi & Produksi PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Suhedi dengan Direktur Operasi Pembangkit Batubara PLN NP Rahmanoe Indarto pada Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa 2023 atau COP 28 di Dubai, Kamis (30/11/2023).

FABA yang bersifat basa mampu mencegah terbentuknya air asam tambang dari material PAF (Potentially Acid Forming). Potensi penyerapan FABA dari PLTU Bukit Asam 4×65 MW selama periode pemanfaatan 3 tahun mencapai 400 ribu ton.

Direktur Utama PLN NP Ruly Firmansyah yang turut serta menyaksikan prosesi penandatangan perjanjian tersebut mengungkapkan, optimismenya dalam pemanfaatan FABA ini sebagai upaya dalam menjaga kelestarian lingkungan di unit pembangkit yang PLN NP kelola.

“Selain menghadirkan nyala terang energi listrik bagi Indonesia, kami berupaya untuk memberikan manfaat kepada sosial dan lingkungan, salah satunya melalui pemanfaatan FABA ini. FABA ini akan kami manfaatkan sebagai penetralisir air asam tambang,” kata Ruly.

PLN Nusantara Power akan memanfaatkan FABA yang berasal dari unit pembangkit yang terletak di Bukit Asam, Sumatera Selatan sebagai bahan penetralisir air asam tambang bagi PT Bukit Asam yang berlokasi di Tanjung Enim, Sumatera Selatan.

FABA adalah material sisa dari proses pembakaran batu bara dan termasuk ke dalam limbah non B3 sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan.

Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PT PLN (Persero) mengatakan, FABA yang selama ini merupakan bahan sisa dimanfaatkan oleh PLN menjadi salah satu sumber bahan baku alternatif. Hal ini sejalan dengan nilai Environmental, Social, and Governance (ESG) yang menjadi komitmen global dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat sekaligus menjaga lingkungan.

“Sebagai BUMN, kami menyadari betul betapa pentingnya setiap pelaku usaha, terutama industri mempunyai visi yang sama dalam menjaga lingkungan yang berkelanjutan. Sinergi akan terus kami tingkatkan untuk bisa mendukung upaya pemerintah dalam menjaga lingkungan demi masa depan yang lebih baik untuk generasi selanjutnya,” kata Darmawan.

Kerja sama ini merupakan kolaborasi yang saling menguntungkan dimana fly ash dan bottom ash dimanfaatkan sebagai material NAF (Non Acid Forming) penetralisir air asam pada bekas tambang.

Direktur Utama PTBA Arsal Ismail menyatakan, sinergi dengan PLN NP ini diharapkan dapat mendukung pencapaian target Net Zero Emission pada 2060 atau sebelumnya yang ditetapkan Pemerintah.

“Sinergi BUMN ini merupakan bukti komitmen Indonesia dalam mencapai target Net Zero Emissions. Sejalan juga dengan visi PTBA menjadi perusahaan energi kelas dunia yang peduli lingkungan. Kami berharap kerja sama ini dapat membawa manfaat bagi lingkungan dan masyarakat,” ujarnya.agk

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.