SURABAYA I GlobalEnergi – Upaya menumbuhkan mimpi anak jalanan, PT PLN (Persero) terus fasilitasi edukasi nonformal untuk memperkaya pengalaman dan pengetahuan sekumpulan anak jalanan yang tergabung dalam naungan Save Street Children Surabaya (SSCS). Kali ini, PLN mengajak 30 siswa sekolah anak jalanan dengan rentang usia Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) mengenal beragam profesi melalui study tour ke KidZania Surabaya, Minggu (26/2/2023).
Kegiatan ini bertujuan untuk mengajak anak – anak bermain sekaligus belajar mengenal berbagai macam profesi. Anak-anak mendapatkan kesempatan untuk mencoba berbagai macam profesi seperti menjadi dokter, karyawan minimarket, kurir belanja online, pemadam kebakaran, pilot, polisi, penyiar radio, host acara televisi, dan berbagai macam profesi lainnya.
Senior Manager Komunikasi dan Umum PLN UID Jatim Hamzah memaparkan, melalui pendampingan dan dukungan penuh, PLN ingin siswa-siswi sekolah anak jalanan bisa mewujudkan cita-cita di masa depan melalui pengayaan ketrampilan dan pengalaman.
“Jika sebelumnya kami memfasilitasi edukasi multimedia, fotografi, dilengkapi dengan perpustakaan dan rumah singgah. Sekarang, kami mengajak anak-anak berlibur, bermimpi setinggi-tingginya. Bahwa profesi-profesi yang mereka coba perankan hari ini bisa menjadi kenyataan suatu saat nanti,” papar Hamzah dalam keterangan pers, Senin (27/2/2023).
Sekolah Anak Jalanan yang digagas oleh komunitas SSCS ini didampingi PLN Peduli sejak tahun 2019 melalui pemberian motor pintar yang digunakan untuk membawa buku bacaan dan sarana edukasi di lokasi-lokasi kegiatan mengajar untuk anak-anak jalanan. Pada tahun 2020, PLN Peduli memberikan bantuan sarana penunjang edukasi berupa laptop dan tablet yang juga membantu anak-anak dalam mengikuti Pendidikan secara daring.
“Pada tahun 2021, PLN menyediakan basecamp utama kegiatan Sekolah Anak Jalanan yang dilengkapi dengan PLN Edu, tempat singgah yang kemudian diberi nama Rumah Anak Merdeka. Sementara, pada tahun 2022 PLN Peduli memberikan edukasi nonformal berupa pembekalan kompetensi digital untuk fotografi dan kompetensi digital lain. Jadi pendampingan yang kami berikan bersifat pengayaan di luar materi sekolah sehingga waktu mereka yang dihabiskan di jalan bisa digunakan untuk belajar dan memperkaya kompetensi yang harapannya menurunkan intensitas turun ke jalan atau berhenti sama sekali,” imbuh Hamzah.
Salah satu siswa Sekolah Anak Jalanan, Acok menuturkan mimpi dan harapannya untuk menjadi seorang pilot. Ia mengaku senang dapat mencoba langsung mengemudikan pesawat dan berbagai profesi lainnya.
“Senang sekali, mendapat pengalaman baru dan pengetahuan tentang profesi-profesi lainnya,” tutur Acok.
General Coordinator SSCS, Advin Mariyono mengapresiasi penuh bantuan PLN dan berkomitmen terus mendorong relawan dan pengurus SSCS untuk senantiasa menjalankan edukasi kepada anak-anak sebagai jembatan dalam meraih cita-cita.
“Kami sebagai sukarelawan tentunya sangat terbantu apabila passion kami untuk berbagi kepada adek-adek didukung dan didampingi penuh oleh PLN. Yang paling membuat kami sangat bersyukur adalah roadmap dan rencana ke depan yang jelas dari PLN sehingga anak-anak jalanan ini nanti menjadi berdaya, mandiri dan berkompetensi unggul,” tandas Advin.agk