Persoalan Dana Jadi hambatan Proyek Smelter

oleh -321 views


JAKARTA I GlobalEnergi.co – Kementerian ESDM mencatat sebanyak 12 proyek pembangunan pabrik pemurnian dan pengolahan mineral atau smelter saat ini tengah mengalami kendala pendanaan.

Adapun kebutuhan dana yang diperlukan untuk pembangunan smelter tersebut mencapai 4,5 miliar dollar AS atau lebih Rp 64 triliun.

Direktur Jenderal Minerba Ridwan Djamaluddin mengungkapkan, pendanaan merupakan salah satu dari beberapa kendala yang dihadapi proyek-proyek smelter di Indonesia. Dari 12 smelter/perusahaan yang mengalami kendala pendanaan tersebut, empat di antaranya adalah smelter nikel.

“Adapun dana pembangunan yang dibutuhkan 4,5 miliar dollar AS,” kata Ridwan, dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VII DPR di Gedung Parlemen, Jakarta, Rabu (10/11/2021).

Ke 12 perusahaan tersebut adalah sebagai berikut: Gulf Mangan Grup (mangan), Bintang Smelter Indonesia (nikel), Macika Mineral Industri (nikel), Ang Fang Brothers (nikel), Teka Mining Resources (nikel), Mahkota Konaweeha (nikel). Kemudian, Arta Bumi Sentra Industri (nikel), Sinar Deli Bantaeng (nikel), Dinamika Sejahtera Mandiri (bauksit), Laman Mining (bauksit), Kalbar Bumi Perkasa (bauksit), Smelter Nikel Indonesia (nikel).

Selain pendanaan, Ridwan juga membeberkan, terdapat kendala operasional seperti perizinan terkait HGB, IMB, IPPKH terhadap lima perusahaan. Kendala lainnya yakni terkait berupa pasokan energi, setidaknya terdapat tujuh perusahaan yang masih terkendala soal penyediaan listrik.

“Kami terus berupaya mencari solusi untuk dukungan pendanaan. Beberapa yang dilakukan seperti misalnya one on one meeting jika ada kendala pasokan energi,” ujarnya.jef

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.