Produksi Listrik 4.618 GWh, Kinerja PGE 2020 Lampaui Target

oleh -174 views
oleh

JAKARTA I GlobalEnergi.co –Potret kinerja operasional PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) sepanjang 2020 melebihi target. Selama pandemic Covid, PGE berhasil mencatat produksi setara listrik (electric volume produce – geothermal) sebesar 4.618,27 gigawatt hour (GWh) atau lebih tinggi 14 persen dari target sepanjang 2020, yaitu sebesar 4.044,88 GWh.

Direktur Utama PGE Ahmad Yuniarto mengatakan, pencapaian di atas target tersebut karena pelaksanaan operation excellence yang didukung implementasi Geothermal Integrated Management System.

“Pencapaian PGE tersebut menyumbangkan 31 persen produksi geothermal nasional 2020 yang ditetapkan Kementerian ESDM sebesar 14.774 GWh,” kata Ahmad melalui siaran pers, Jumat (7/5/2021).

Secara rinci, Area Geothermal (AG) Kamojang berhasil mencatat produksi setara listrik sebesar 1.650 GWh atau lebih tinggi 13 persen dari target RKAP 2020 yang sebesar 1.454 GWh. Lalu, AG Lahendong mencatat produksi setara listrik sebesar 828 GWh atau lebih tinggi 10 persen dari target yang sebesar 754 GWh. Kemudian, AG Ulubelu mencatat produksi setara listrik sebesar 1.613 GWh atau lebih tinggi 21 persen dari target yang sebesar 1.335 GWh.

Sebaliknya, AG Lumut Balai mencatat produksi setara listrik sebesar 442 GWh atau lebih tinggi 12 persen dari target yang sebesar 395 GWh.

Selain menjaga pasokan listrik dari pembangkit yang telah dioperasikan saat ini, PGE juga melakukan kajian untuk meningkatkan kapasitas terpasang panas bumi untuk pembangkitan energi listrik dari wilayah operasi eksisting. Area yang menjadi fokus awal dalam kajian ini adalah Area Ulubelu (Lampung) dan Area Lahendong (Sulawesi Utara).

“PGE terus berkomitmen untuk meningkatkan energi baru terbarukan [EBT] dalam bauran energi nasional menjadi 23 persen pada 2025 di sektor panas bumi dengan strategi bisnis yang terukur untuk menjadi world class green energy company. Ke depannya PGE menargetkan untuk mengoperasikan PLTP dengan kapasitas own operation 1,3 GW pada 2030,” kata Ahmad.

Saat ini, PGE mengelola 15 wilayah kerja panas bumi, di mana dalam wilayah kerja tersebut telah terbangkitkan listrik panas bumi sebesar 1877 MW.

Adapun, pembangkit listrik panas bumi tersebut terdiri atas 672 MW yang dioperasikan sendiri (own operation) oleh PGE dan 1205 MW dikelola melalui kontrak operasi bersama. Kapasitas terpasang panas bumi di wilayah kerja PGE tersebut berkontribusi sebesar sekitar 88 persen dari total kapasitas terpasang panas bumi di Indonesia.

Dari kapasitas tersebut, potensi pengurangan emisi CO2 sebesar sekitar 9,5 juta ton CO2 per tahun. Ahmad mengatakan penghematan juga merupakan salah satu kunci dalam menghadapi tantangan pandemi Covid-19 di sepanjang 2020.

Dari anggaran biaya operasional yang sudah direncanakan, PGE dapat melakukan efisiensi biaya operasi sebesar 9 persen. PGE juga mendukung strategi pemerintah dalam menggunakan produk-produk dalam negeri.

Untuk penerapan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), PGE telah menerapkan pemanfaatan TKDN sebesar 63,39 persen, melebihi target yang telah direncanakan pada 2020 sebesar 25 persen.agk, bc

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.