Garap Serius Bisnis Logistik, Pertamina Bentuk Subholding Perkapalan

oleh -371 views

JAKARTA I GlobalEnergi.co – Pertamina membentuk subholding perkapalan. Ini merupakan subhoding pertamanya sejak restrukturisasi organisasi yang dilakukan pada Juni 2020. Upaya pembentukan subholding itu bertujuan memperluas ruang gerak perseroan dalam menangkap peluang bisnis logistik minyak dan gas bumi.

Pertamina memproyeksikan permintaan produk cair masih akan tumbuh hingga 2030 dan memasuki masa puncaknya menjelang 2040. Dari hal tersebut, maka masih ada kesempatan selama 2 dekade untuk pertumbuhan permintaan dari produk cair. Di samping itu, pemanfaatan gas dalam meningkatkan bauran energi ke depannya turut menjadi peluang bisnis yang bisa dioptimalkan.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, perseroan telah membentuk Subholding Integrated Marine Logistics yang dijalankan PT Pertamina Internasional Shipping. Pembentukan itu dengan menggabungkan perusahaan Shipping Pertamina dan PT Pertamina Trans Kontinental.

Menurut Nicke, pembentukan subholding tersebut telah tertata dengan baik dengan pengalihan seluruh aset kapal sebanyak 750 armada yang terdiri atas 540 armada milik Pertamina, 5 terminal bahan bakar minyak (BBM) dan liquefied petroleum gas (LPG) ke Pertamina International Shipping.

“Dengan 17.000 pulau dan dengan program pemerintah net zero maka gasifikasi itu penting, kita akan kepung dari lane transportation, ke depan transisi energi dari fosil fuel ke RE [renewable energy] antaranya adalah gas. Tentu kita berharap akan segera menjadi juga subholding pertama yang masuk ke pasar,” kata Nicke dalam konferensi pers yang digelar Rabu (5/5/2021).

Selain di domestik, peluang pembentukan subholding perkapalan disebut untuk mengamankan potensi permintaan logistik migas di kawasan regional. Tiga negara di kawasan regional seperti Thailand, Vietnam, dan Filipina masih diproyeksikan membutuhkan tambahan storage ke depannya.

Nicke menyatakan, dengan pengintegrasian lima terminal, maka Pertamina memiliki prospek yang baik untuk masuk ke bisnis tersebut di kawasan regional. Terminal yang telah dialihkan asetnya ke Pertamina International Shipping adalah Terminal Pulau Sambu, Terminal Uban, Terminal Tanjung Sekong, Terminal Kotabaru, dan Terminal Bau-Bau.

“Kami harus masuk regional sudah ada 3 pasar besar masuk, beberapa kerja sama kita bangun dengan beberapa perusahaan untuk vessel gas,” katanya.agk

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.