JAKARTA I GlobalEnergi.co – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menetapkan Harga Batu Acuan (HBA) sebesar 89,74 dollar AS per ton pada perdagangan sepanjang Mei 2021 atau naik 3,06 dollar AS per ton dari April sebelumnya, yakni 86,68 dollar AS per ton.
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi di Asia menjadi faktor utama atas kenaikan HBA di bulan Mei.
“Ekonomi Asia mulai membaik pada kuartal I tahun 2021. Perubahan pergerakan ini masih didominasi dari (ekonomi) China,” kata Agung dalam keterangan resmi, Selasa (4/5/2021).
Agung mengatakan, permintaan konsumsi batubara Tiongkok sepanjang periode tersebut mengalami lonjakan pesat. Hal ini tak sebanding dengan hasil produksi domestik yang terus menipis.
“Permintaan batubara banyak datang guna memenuhi kebutuhan pembangkit China,” ujar Agung.
Tingginya kebutuhan batubara China, sambung Agung, turut mempengaruhi kebijakan impor negara tersebut. Pasalnya, China Electricity Council (CEC) memperkirakan konsumsi listrik tahun 2021 ini naik 7%-8% dibanding tahun 2020. Selanjutnya pemerintah China melakukan relaksasi impor sehingga turut mengerek harga batubara global.
Berdasarkan data Refinitiv, sepanjang minggu lalu harga kontrak batubara ICE Newcastle naik lebih dari 6%. Di akhir perdagangan pekan lalu, bahkan harga batubara thermal acuan semakin mendekati 92 dollar AS per ton.
Perhitungan nilai HBA diperoleh dari rata-rata empat indeks harga batubara dunia, yaitu Indonesia Coal Index (ICI), Newcastle Export Index (NEX), Globalcoal Newcastle Index (GCNC), dan Platt’s 5900 pada bulan sebelumnya.agk