JAKARTA I GlobalEnergi.co – Realisasi pengadaan barang dan jasa sektor hulu migas pada tahun 2020 mencapai 3 miliar dollar AS. Dari total nilai pengadaan tersebut, tingkat komponen dalam negeri (TKDN) tercapai 56%.
“Memang tidak sesuai target karena itu kan awal Covid-19 jadi kesulitan melakukan penyesuaian di awal pandemi,” kata Kepala Divisi Pengelolaan Pengadaan Barang dan Jasa SKK Migas, Erwin Suryadi dalam diskusi virtual, Rabu (10/3/2021).
Erwin mengatakan, di tahun ini persentase target TKDN dipatok sebesar 57%. Adapun, besaran nilai pengadaan barang dan jasa untuk tahun ini mencapai 6,05 miliar dollar AS.
Dari keseluruhan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS), pengadaan terbesar akan dilakukan oleh Pertamina Hulu Mahakam (PHM) dengan nilai barang dan jasa yang ditenderkan mencapai 1,484 miliar dollar AS. Selanjutnya, Pertamina EP sebesar 1,458 miliar.dollar AS.
Menurut Erwin, , diperlukan spesifikasi yang tinggi untuk pengadaan barang dan jasa sektor hulu migas mengingat risiko yang tinggi. Ada sejumlah tantangan yang dihadapi industri migas dalam negeri antara lain kebutuhan KKKS untuk komponen yang memiliki harga murah dan kapabilitas industri dalam negeri.
Untuk itu, Erwin memastikan, setiap KKKS diwajibkan untuk melakukan pemberdayaan industri dalam negeri.
“Ketentuan ini buat kita punya sistem Centralized Integrated Vendor Database dibuat SKK dan KKKS dimana seluruh vendor yang mau bergabung wajib bergabung didatabase ini,” jelas Erwin.
Erwin pun berharap dengan penerapan skema ini maka pengadaan barang dan jasa bisa dilakukan dengan lebih cepat dan terjamin kualitasnya.
Dari procurement list 2021 yang ditetapkan memuat 1.482 paket tender senilai 6,051 miliar dollar AS. Jumlah tersebut sebanyak 86,98% akan diselesaikan di bulan Juli 2021. Adapun pengadaan secara bulanan, paling besar dilaksanakan di bulan Januari 2021 sebesar 22,91% dari keseluruhan paket pengadaan.agk