2024, Kilang Pertamina Produksi Bahan Bakar Kapal 14,5 Juta Barel

oleh -5 views
Kilang Balikpapan

JAKARTA I GlobalEnergi.co – PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) telah memproduksi produk Marine Fuel Oil Low Sulphur (MFO LS) atau bahan bakar kapal sebanyak 14,5 Juta barel sepanjang 2024. Tercatat 4 kilang yang dikelola KPI memiliki kemampuan menghasilkan produk MFO LS yaitu Kilang Dumai, Kilang Balikpapan, Kilang Plaju dan Kilang Cilacap.

Corporate Secretary KPI Hermansyah Y Nasroen mengatakan, Marine Fuel Oil Low Sulphur dengan kandungan sulfur yang rendah merupakan jenis bahan bakar yang digunakan dalam industri perkapalan. Produk MFO LS semakin memiliki pasar khususnya setelah diberlakukannya peraturan internasional yang ketat terkait emisi sulfur (belerang) dari kapal laut.

Standar ini dikeluarkan oleh International Maritime Organization (IMO) pada 2020. Standar baru IMO ini kemudian dituangkan dalam Keputusan Dirjen Migas No. 0179.K/DJM.S/2019 yang menyatakan pemenuhan pembatasan kadar sulfur pada bahan bakar jenis MFO dimulai efektif sejak 1 Januari 2020.

“Sepanjang tahun 2024, KPI mampu memproduksi MFO LS sebanyak 14,5 juta barel. Dari total produksi tersebut, sekitar 50% nya diproduksi dari Kilang Dumai,” kata Hermansyah dalam keterangan resmi, Senin (10/2/2025).

Produk MFO LS pertama kali di produksi Kilang Dumai pada tahun 2020. Pada awalnya produk tersebut digunakan untuk keperluan pengisian bahan bakar kapal yang bersandar di jetty Kilang Dumai.

Proses untuk melahirkan produk MFO LS memang memerlukan waktu. Persiapan produksi produk MFO LS dimulai sejak Juli 2019. Serangkaian proses mulai simulasi tertulis, analisis laboratorium hingga percobaan lapangan telah dilaksanakan hingga akhirnya diluncurkan di Februari 2020. Setelah Kilang Dumai, pada Maret 2022 Kilang Plaju juga memproduksi MFO LS.

“Selanjutnya pada bulan Mei tahun 2024, sumber produksi bertambah dengan kemampuan Kilang Cilacap memproduksi MFO LS. Lifting Perdana telah dilakukan melalui Kapal MT Bloom sebanyak 200 ribu barrel,” kata Hermansyah.

Dengan adanya 4 kilang yang mampu memproduksi MFO LS, akan memperkuat rantai pasok ketersediaan produk tersebut. Hal ini menurut Hermansyah tentunya akan menjadi keunggulan kompetitif perusahaan.

“Dengan kemampuan produksi di 4 kilang milik KPI, tentunya akan semakin menjamin kepastian ketersediaan produk,” tutup Hermansyah.

Sebagai tambahan informasi, MFO LS bukanlah satu-satunya produk BBM rendah sulphur yang dihasilkan KPI. Beberapa waktu yang lalu, KPI juga telah memperkenalkan produk BBM jenis gasoil setara Euro 5 dengan merek Diesel X. Produk ini dihasilkan dari Kilang Balongan.agk

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.