JAKARTA I GlobalEnergi.co – Produksi gas dari Proyek Strategis Nasional (PSN) Jambaran Tiung Biru (JTB) hingga kini belum optimal. Alasannya, serapan dari industri pengguna baru mencapai 110 juta standar kaki kubik gas (MMscfd).
Direktur Pengembangan dan Produksi PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Awang Lazuardi megatakan, kontrak 110 MMscfd itu sepenuhnya berasal dari PT Perusahaan Gas Negara (PGAS) atau PGN untuk disalurkan lebih lanjut kepada pelanggan.
“Kita perlu juga market yang berkelanjutan dengan rate tinggi supaya kami juga bisa tes reability alat kami karena ini peralatan baru,” kata Awang kepada awak media di Jakarta, Selasa (10/10/2023).
Sementara itu, kapasitas produksi gas dari lapangan ini diestimasikan dapat mencapai 192 MMscfd. Beberapa konsumen potensial lainnya yang berencana untuk membeli gas dari proyek JBT, di antaranya perusahaan pupuk PT Petrokimia Gresik dan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero). Selain itu, pabrik methanol di Bojonegoro juga direncanakan menyerap gas dari lapangan tersebut.
“Dari segi kita sebagai produsen, kita harapkan customer meningkat,” kata dia.
Proyek JTB merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) sektor energi di bawah PT Pertamina Persero yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo melalui Perpres Nomor 109 tahun 2020 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.
Jambaran Tiung Biru diproyeksikan menjadi salah satu calon penghasil gas terbesar di Indonesia dengan produksi penjualan gas yang mencapai 192 mmscfd. Selain memproduksi gas bumi, proyek bernilai 1,53 miliar dollar AS atau Rp 22,9 triliun itu juga menghasilkan produk turunan H2SO4 atau asam sulfat yang merupakan salah satu produk utama industri kimia.
Seiring dengan pembangunan pipa gas Semarang-Cirebon atau Cisem, maka jalur distribusi gas akan semakin terintegrasi. Sehingga pasokan gas dari JTB nantinya tidak hanya dimanfaatkan oleh sektor industri di Jawa Timur dan Jawa Tengah melalui jalur transportasi gas pipa Gresik-Semarang yang sudah siap, namun juga memenuhi kebutuhan gas Jawa Barat. agk