JAKARTA I GlobalEnergi.co – Proses pengadaan barang dan jasa yang cepat, merupakan salah satu langkah yang diusahakan SKK Migas untuk mengawal agar program kerja tahun 2021 dapat dilakukan tepat waktu.
Setelah mengeluarkan procurement list 2021 pada awal Januari lalu, SKK Migas bekerjasama dengan IPA untuk percepatan penyelesaian proses tender, memperkuat sinergi dan kolaborasi dengan semua stakeholder terkait.
Kerjasama dengan IPA dilakukan bersama Komite SCM Indonesian Petroleum Association (IPA) sebagai salah satu asosiasi kunci pemangku kepentingan industri hulu migas di Indonesia, untuk mengusahakan agar proses pengadaan dapat dilakukan dengan cepat untuk mendukung keberlanjutan produksi dan operasi di lapangan, mencari berbagai terobosan untuk meningkatkan efisiensi biaya operasi dari empat komoditas utama hulu migas.
IPA melalui Ketua Komite SCM, Fery Sarjana menyampaikan komitmen dari Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) untuk memberikan dukungan penuh kepada SKK Migas guna memenuhi target Pemerintah di tahun 2021 maupun jangka panjang 2030.
“Kewajiban untuk merealisasikan target 1 juta BOPD dan 12 BSCFD tidak hanya menjadi tugas Pemerintah. Kami para KKKS juga berkewajiban untuk mendukungnya, karena jika target tersebut tercapai akan berdampak positif bagi kelangsungan bisnis hulu migas hal ini KKKS. Komite SCM IPA mendukung upaya percepatan penyelesaian proses tender, memperkuat sinergi dan kolaborasi dengan semua stakeholder terkait,” kata Fery dalam keterangan resmi, Jumat (26/2/2021).
Kepala Divisi Pengelolaan Pengadaan Barang dan Jasa SKK Migas, Erwin Suryadi menyampaikan apresiasi atas dukungan IPA. SKK Migas akan terus berkomitmen dan bertransformasi meningkatkan perbaikan kinerja yang lebih baik.
“Dukungan dari Komite SCM IPA adalah kabar yang sangat menggembirakan, karena kebijakan SKK Migas dalam hal pengadaan barang dan jasa akan berjalan dengan baik jika para pimpinan SCM KKKS melaksanakannya,” jelas Erwin.
Rencana jangka panjang industri hulu migas untuk memproduksi 1 juta minyak per hari (BOPD) dan gas 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) pada tahun 2030 membutuhkan investasi yang sangat besar, diperkirakan mencapai 250 miliar dollar AS dari tahun 2021 sampai 2030.
Untuk tahun 2021, daftar pengadaan barang dan jaya yang sudah ditetapkan sebanyak 1.482 paket pengadaan dengan keseluruhan nilai proyek sebesar 6,051 miliar dollar AS.
Besarnya investasi tersebut membutuhkan sistem pengadaan barang dan jasa yang efektif, efisien dan mampu menjadi daya ungkit yang kuat guna menggerakkan industri hulu migas. Fungsi Pengelolaan Pengadaan Barang dan Jasa SKK Migas dan supply chain management (SCM) KKKS akan memainkan peran yang signifikan.
“Dampak investasi hulu migas bagi perekonomian nasional dan daerah akan terus ditingkatkan. Untuk itu Komite SCM IPA diharapkan dapat menjembatani kegiatan operasi dan pemenuhan TKDN sebagai bentuk implementasi dari Program Pengembangan Vendor yang dimiliki oleh SKK Migas dalam mengembangkan industri dalam negeri khususnya kolaborasi dengan Usaha Kecil & Menengah dan Usaha Mikro, Kecil & Menengah (UKM/UMKM)” ujar Erwin.
Upaya untuk mendorong keterlibatan industri nasional terus dilakukan, Erwin menegaskan komitmen SKK Migas untuk terus memberikan perhatian bagi industri nasional salah satunya terwujud dalam capaian TKDN.
Industri hulu migas tercatat mempertahankan capaian TKDN yang tinggi, pada tahun 2020 capaian TKDN mencapai 57%. Hal ini dinilai menunjukkan kontribusi industri hulu migas dalam menopang kinerja industri nasional di tengah penurunan perekonomian akibat wabah pandemi Covid-19.
“Kami juga terus mendorong penyedia barang dan jasa dalam negeri khususnya kolaborasi bersama UKM/UMKM untuk terus berbenah diri, diantaranya melakukan pembenahan sistem supply chain sehingga dapat menjadi bagian dari pemain global supply chain yang dapat menghasilkan produk dengan kualitas dan harga yang bersaing dengan produk impor, serta memberikan pelayanan yang optimal bagi para KKKS,” pungkas Erwin.agk