Antam Bangun Pabrik Pengolahan Logam Mulia di JIIPE Gresik

oleh -2 views


JAKARTA I GlobalEnergi.co – Emiten pertambangan emas pelat merah, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam bakal membangun pabrik manufaktur Logam Mulia di Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur.

Corporate Secretary Antam Syarif Faisal Alkadrie mengatakan, terkait dengan rencana bergabungnya Antam di JIIPE dilakukan untuk pembangunan Pabrik Manufaktur Logam Mulia sebagai bagian dari ekspansi fasilitas manufaktur Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian (UBPP) Logam Mulia yang ada saat ini.

“Fasilitas manufaktur yang dibangun di Gresik ini nantinya setelah beroperasi akan mengoptimalkan pengolahan bahan baku emas dari PTFI,” kata Faisal, Rabu (15/1/2025).

Menurut Faisal, detail mengenai perkembangan proyek ini akan disampaikan ketika perusahaan melakukan keterbukaan informasi. Namun pada prinsipnya langkah ini dilakukan Antam sebagai salah satu upaya mendukung hilirisasi mineral, efisiensi operasional, dan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan di Indonesia.

Sebelumnya, Antam telah menandatangani perjanjian pembelian lahan dengan JIIPE pada 27 Desember 2024. Antam menyatakan, status JIIPE yang menjadi Objek Vital Nasional memberikan jaminan keamanan yang optimal, sehingga sangat mendukung keberlangsungan operasional perusahaan, mulai dari proses pengolahan bahan mentah hingga distribusi produk. Lokasi strategis ini dipilih berdasarkan pertimbangan keamanan dan kemudahan akses.

Kehadiran fasilitas pemurnian tembaga milik PT Freeport Indonesia (PTFI) di kawasan tersebut menambah nilai strategis bagi Antam. Smelter tersebut memberikan akses langsung ke bahan baku emas berkualitas tinggi dengan kadar 99,99%.

Dengan demikian, Antam mampu mengurangi ketergantungan pada impor sekaligus mendorong penggunaan produk domestik, yang memberikan dampak positif pada penghematan devisa negara.

Antam sebelumnya telah melakukan pembelian emas sebanyak 30 ton dari PTFI yang berada di Gresik, Jawa Timur. Transaksi bernilai US$ 12,5 miliar atau sekitar Rp 195,7 triliun ini bertujuan untuk mendukung upaya hilirisasi dan industrialisasi tambang, sejalan dengan 17 program prioritas pemerintah.

Direktur Utama PT Mineral Industri Indonesia (MIND ID) Hendi Prio Santoso menegaskan, sinergi antara Antam dan Freeport memberikan dampak besar dalam penghematan devisa negara, karena kebutuhan bahan baku logam mulia Antam tidak lagi bergantung pada impor.

“Dengan ini, hasil sumber daya alam negeri sendiri dapat dimanfaatkan secara maksimal, mulai dari bahan mentah hingga produk akhir yang tersedia dalam berbagai ukuran, seperti setengah gram hingga satu kilogram,” ujarnya dalam acara penandatanganan kerja sama beberapa waktu lalu.agk

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.