JAKARTA I GlobalEnergi.co – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) akan mengejar target produksi minyak 1 juta barel per hari (bopd) dan gas bumi 12 miliar standar kaki kubik per hari (bscfd) pada 2030 dengan menggencarkan pengeboran sumur secara besar-besaran dan peningkatan investasi di hulu migas.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan, kegiatan Supply Chain and National Capacity Summit 2024 diselenggarakan mempertimbangkan kondisi industri hulu migas global dan lokal yang sangat dinamis dan penuh tantangan saat ini, terutama dalam sektor manajemen rantai pasokan yang sangat kompetitif dan ketat.
Agenda ini menavigasi rencana jangka panjang melalui rantai pasokan terpadu untuk pengembangan kapasitas nasional, yang selaras erat dengan tujuan yaitu mencapai produksi minyak sebesar 1 juta barel per hari dan gas bumi 12 miliar meter kubik gas per hari, serta meningkatkan multiplier effect industri hulu minyak dan gas.
“Dalam upaya mencapai target ini, industri migas telah merencanakan kegiatan besar-besaran dan agresif yang akan menghadirkan peluang sekaligus tantangan bagi manajemen rantai pasokan,” kata Dwi dalam Supply Chain & National Capacity Summit 2024 di JCC Senayan, Rabu (14/8/2024).
Dwi menyebutkan, untuk mencapai target, SKK Migas berupaya meningkatkan investasi di sektor hulu migas. Pada 2024, target investasi sebsar 16,1 miliar dollar AS atau Rp 242 triliun atau meningkat 17% dari tahun 2023 yang tercatat 13,7 miliar dollar AS atau Rp 260 triliun.
SKK Migas akan melakukan aktivitas pengeboran pengembangan besar-besaran. Pada tahun 2024, SKK Migas menargetkan pengeboran 932 sumur, yang merupakan peningkatan 388% dari 200 proyek portofolio besar industri gas.
Pada tahun 2029, SKK Migas menargetkan 141 proyek dengan total investasi sebesar 36,25 miliar dollar AS atau Rp 534 triliun, yang terdiri dari 6 Proyek Strategis Nasional dengan total investasi sebesar 32,47 miliar dollar AS atau sekitar Rp 487 triliun dan 135 proyek non PSN dengan total nilai investasi sebesar 3,78 miliar dollar AS tau sekitar 57 triliun.jef