JAKARTA I GlobalEnergi.co – IPA Convention & Exhibition (IPA Convex) kembali hadir tahun ini. Dalam gelaran ini, ditargetkan ada sejumlah kesepakatan kerja sama melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU).
Acara ini akan digelar pada 14-16 Mei 2024 di ICE BSD City, Tangerang, dengan tema Gaining Momentum to Advance Sustainable Energy Security in Indonesia and the Region. Ketua Panitia IPA Convex 2024, Krishna Ismaputra menyampaikan, akan ada beberapa penandatanganan kerja sama untuk blok baru yang terjalin.
“Akan ada beberapa penandatanganan untuk blok baru, perpanjangan. Ada kemungkinan untuk MoU. Makanya harus datang,” kata Khrisna dalam konferensi pers di Jakarta Selatan, Selasa (7/5/2024).
Khrisna belum dapat memastikan akan ada berapa kesepakatan kerja sama yang terjalin dalam acara tersebut dan pihak-pihak mana saja yang terlibat. Berkaca pada gelaran tahun lalu, ada penandatanganan kerja sama yang sangat fenomenal terjadi.
“Fenomenal lah, menurut saya. Yaitu IDD, ya kan, dengan Masela, di mana proyek ini sudah lama sekali, tidak bisa berkembang, sekarang dijalani,” ujarnya.
Selain itu, dalam momentum tersebut juga akan diundang CEO perusahaan-perusahaan minyak dan gas (migas) raksasa. Momentum ini juga diharapkan dapat dimanfaatkan untuk menarik investasi migas ke Indonesia, salah satunya mendukung pengembangan proyek CCS/CCUS di Indonesia yang tengah digencarkan pemerintah.
“Dukungan pemerintah di CCS/CCUS di Indonesia membuka peluang bisnis baru di bidang CCS/CCUS dan menjadikan Indonesia sebagai CCS Hub di Asia,” kata Direktur IPA, Greg Holman dalam kesempatan yang sama.
Greg mengatakan, tema Convex tahun ini menggambarkan peran penting industri hulu migas di Indonesia dalam memastikan ketersediaan energi (energy security) di era transisi energi, serta potensi Indonesia terhadap negara lain di kawasan regional.
“Indonesia saat ini tengah mengalami momentum kebangkitan dengan penemuan-penemuan sumber daya gas raksasa akhir tahun lalu, sehingga memicu harapan atas peningkatan produksi migas dan ketahanan energi Indonesia dan menjadikan Indonesia sebagai tujuan investasi global,” ujarnya.jef,dtc
