Kementerian ESDM Resmikan 26 Lembaga Penyalur BBM Satu Harga di Papua dan Maluku

oleh -32 views


SORONG I GlobalEnergi.co – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), BPH Migas, dan PT Pertamina meresmikan 26 lembaga penyalur Bahan Bakar Minyak (BBM) satu harga di Papua dan Maluku.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif menyatakan, penambahan lembaga penyalur BBM satu harga merupakan amanah dari Presiden Joko Widodo terkait pentingnya keadilan energi bagi seluruh masyarakat.

“Lewat BBM Satu Harga, diharapkan daerah di seluruh Indonesia dapat menikmati BBM yang harganya sama dengan Jakarta atau kota lainnya, tidak ada lagi ketimpangan dan perbedaan harga BBM antar wilayah,” kata Arifin Tasrif dalam sambutannya saat meresmikan 26 Penyalur BBM Satu Harga di Papua dan Maluku, Jumat (24/11/2023).

Sebagai informasi, program ini pertama kali berjalan sejak 2017 dan akan terus dilanjutkan sampai dengan akhir 2024. Target kumulatif pembangunan penyalur BBM Satu Harga sampai dengan akhir tahun 2024 adalah sebanyak 583 penyalur BBM Satu Harga.

Arifin menegaskan, program ini tidak akan berhenti di tahun depan atau dari target yang sudah ada. Pemerintah bersama seluruh instansi terkait akan mencari wilayah yang memerlukan BBM dengan harga terjangkau.

“Ini adalah upaya Pemerintah untuk memenuhi kebutuhan energi bagi masyarakat dan meminta Pertamina (badan usaha) dengan meng-cover atau menanggung biaya pendistribusiannya,” sambung Arifin.

Arifin berharap, akan timbul dampak positif dari kebijakan BBM Satu harga yang antara lain akan mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor ekonomi domestik masyarakat dan penghematan pengeluaran BBM yang diharapkan diikuti dengan penurunan harga sembako, meningkatkan kualitas Pendidikan dan kesehatan.

Kepala BPH Migas Erika Retnowati menambahkan, kebijakan BBM Satu Harga yang telah dilaksanakan sejak 2017 hingga saat ini kumulatif telah mencapai 503 Penyalur di seluruh Indonesia.

“Target pembangunan penyalur BBM Satu Harga di 2023 sebanyak 89 penyalur,” jelasnya.

Pada 24 Agustus 2023 telah dilaksanakan peresmian BBM Satu Harga sebanyak 29 penyalur pada 4 lokasi yaitu di Kabupaten Natuna, Bengkulu Selatan, Sumba Barat Daya dan Jayapura.

Pada peresmian tahap 2 ini terdapat 51 penyalur BBM Satu Harga yang diresmikan. Adapun peresmian dilaksanakan pada 4 lokasi yaitu di TBBM Sorong (26 penyalur), TBBM Krueng Raya Aceh (9 penyalur), SPBU 5685806 Kabupaten Alor (11 penyalur) dan SPBU 66735002 Kabupaten Kapuas (5 penyalur). Sehingga realisasi penyalur BBM Satu Harga Tahun 2023 telah terbangun 80 penyalur.

Provinsi Papua Barat Daya, lokasi Pembangunan Penyalur Program BBM Satu Harga Periode Tahun 2017-2024 sebanyak 37 Lokasi. Adapun jumlah penyalur BBM Satu Harga yang sudah terbangun di Provinsi Papua Barat Daya sampai dengan saat ini adalah 33 Penyalur BBM Satu Harga.

Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan mengatakan meskipun distribusinya menghadirkan tantangan tersendiri, BBM Satu Harga diharapkan dapat mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor ekonomi domestik masyarakat melalui penghematan pengeluaran BBM.

“Di beberapa wilayah, proses distribusinya memerlukan berbagai moda transportasi baik darat, air, dan udara sebelum BBM bisa dinikmati masyarakat, ini tantangan yang luar biasa. Namun Pertamina Patra Niaga bangga, karena manfaat hadirnya BBM terjangkau ini sangat terasa bagi masyarakat,” tambahnya.

Dikatakan, keberhasilan Pertamina Patra Niaga menyediakan BBM bagi masyarakat di wilayah 3T tidak terlepas dari peran banyak pihak.

Dia berharap koordinasi erat terus dilakukan guna memastikan distribusi BBM dapat berjalan dengan maksimal, tepat waktu, tepat jumlah, dan tepat kualitas dalam rangka sinergi mewujudkan akses energi terjangkau dan berkeadilan bagi masyarakat.

Khusus pembangunan BBM Satu Harga yang dilakukan Pertamina Patra Niaga, hingga November 2023 telah menyediakan 493 lembaga penyalur BBM Satu Harga.

Pengoperasiannya pun fokus diluar Jawa dan Bali, yakni di Sumatera 76 titik, Kalimantan 98 titik, Sulawesi 49 titik, Nusa Tenggara 91 titik, Maluku 73 titik dan Papua 101 titik, di Jawa dan Bali hanya 5 titik.agk,ant

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.