Perkuat Daya Saing, 176 Perusahaan Sudah Nikmati Harga Gas US$ 6 Per MMBTU

oleh -87 views
oleh

JAKARTA | GlobalEnergi.co –  Semakin banyak industri memakai bahan bakar gas. Bahkan Kementerian Perindustrian memastikan implementasi harga gas di bawah US$ 6 per mmbtu kini telah dinikmati 176 perusahaan dari 7 sektor industri.


Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menerangkan, total volume penyaluran gas untuk 176 perusahaan tersebut mencapai 957.000 hingga 1,18 juta bbtud.


“Pemerintah sangat yakin bahwa sektor industri yang dapat manfaat harga gas bisa memperkuat daya saing terhadap produk dari negara lain,” kata Agus dalam konferensi pers virtual, Senin (28/12/2020).


Agus mengatakan, selain berdampak pada daya saing, implementasi harga gas US$ 6 per mmbtu juga diharapkan mempercepat pemulihan sektor industri yang terdampak pandemi covid-19.  

Agus menerangkan, tanpa insentif gas maka sektor industri diprediksi mengarami penurunan utilisasi mencapai 40% akibat pandemi covid-19. “Insentif gas juga bantu perusahaan merencanakan perluasan dan isi gap dalam rantai suplai industri,” kata Agus.


Demi mengoptimalkan manfaat harga gas maka para perusahaan penerima manfaat kini tengah melakukan pembaruan sisi teknologi demi menciptakan efisiensi dengan harga gas yang diberikan.


Seperti diberitakan Kontan.co.id sebelumnya, Direktur Komersial Perusahaan Gas Negara, Faris Aziz, mengungkapkan, implementasi harga gas bumi US$ 6 per mmbtu pada tujuh sektor industri tertentu telah memasuki tahap akhir dan telah memperlihatkan dampak positif secara nyata.


Hal ini ditunjukan dari peningkatan penyerapan gas bumi pada setiap sektor dan pertumbuhan produksi industri. Penyerapan gas bumi PGN di tujuh sektor industri tertentu menunjukkan tren kenaikan dari bulan Agustus 2020 sebesar 219 bbtud menjadi 230 bbtud pada bulan September 2020.


Dengan peningkatan produktivitas industri, maka sinergi PGN dengan kebijakan pemerintah untuk pemulihan ekonomi sudah mulai terlihat. Mulai semester kedua, pelanggan semua sektor industri Kepmen ESDM 89K mulai menggeliat kembali.


“Ini sejalan dengan pernyataan dari pemerintah, di mana ekonomi Indonesia mulai kembali bangkit pada September lalu yang ditunjukkan melalui berbagai indikator ekonomi dan keuangan,” ungkap Faris pada Oktober lalu. (ktn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.