SURABAYA I GlobalEnergi.co – PT PLN Unit Induk Distribusi Jawa Timur akan terus menggenjot pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di kepulauan terpencil di Madura, khususnya di wilayah Kabupaten Sumenep. Sampai saat ini sudah terbangun di 26 pulau terpencil dengan kapasitas 1,3 megawatt peak (MWP).
“Rencana sisa tahun ini dan tahun depan kami tambah lagi PLTS di 12 pulau di Madura,” kata General Manager PT PLN Unit Induk Distribusi Jatim Agus Kuswardoyo, usai acara Gebyar Konvoi Motor Listrik dan Penyerahan PLTS Atap dalam rangka Hari Listrik Nasional ke-78 di Masjid Akbar, Selasa (24/10/2023).
Acara yang dihadiri Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa ini merupakan kerjasama PLN UID Jatim dan Pemprov Jatim. Khofifah melakukan konvoi motor listrik dari Grahadi menuju Masjid Al Akbar. Konvoi motor listrik ini diikuti serentak oleh 1.588 peserta, yang terdiri dari 700 Motor Listrik start dari Grahadi dan 888 motor listrik di 12 Kabupaten-Kota di Jawa timur.
Ke-26 pulau yang sudah terbangun PLTS ini, yakni Goa-goa, Saobi, Sabuntan, Paliat, Sakala, Masakambing,Pagerungan, Tonduk, Gili Noko, Saular, Sepangkur Besar, kemirian, Bulu Manuk, Bunginyarat, Giri Labak, Karamian, Pajangan, Sadulang Kecil, Sapapn, Saredeng besar, Saredeng Kecil, Sepangkor Kecil, Talango Air, Talango Tengah, Kalosot, Sitabok. Di mana kapasitasnya beragam mulai 150 kilowatt peak (KWP) sampai 1,7 megawatt peak (MWP).
Agus mengatakan, dalam waktu dekat PLN akan menambah lagi PLTS setidaknya di enam pulau terpencil di Madura, masing-masing Pulau Masalembu, Karamian, Saseel, Saur, Sadulang Besar, dan Pegarungan Besar.
“Sebab umumnya di pulau-pulau terpencil itu pemanfaatan energi pakai PLTD, sekarang coba kita kombinasikan dengan PLTS. Artinya kita coba terus mengurangi kebutuhan solar,” kata Agus.
Kontribusi PLTS untuk mendukung pasokan EBT di Jatim, lanjut dia, dipastikan akan terus meningkat. Khususnya dari warga masyarakat dan perusahaan yang kian banyak memanfaatkan PLTS Atap.
Sampai saat ini di Jawa Timur telah berhasil terbangun PLTS dengan total kapasitas terpasang sebesar 68,41 MW. Terdiri dari PLTS Atap sebesar 62,62 MW dan PLTS SHS tersebar dan komunal untuk memberikan akses energi masyarakat daerah terpencil dan kepulauan yang belum menikmati listrik.
PLTS Atap Pondok Pesantren
Dalam kesempatan itu, Gubernur Jawa Timur meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap untuk 20 lokasi. Peresmian PLTS Atap se-Jatim ini ditandai dengan penandatanganan 20 Prasasti Penerima Bantuan PLTS Atap oleh Gubernur Khofifah. Kemudian, dilanjutkan penyerahan bantuan PLTS Atap kepada 18 Pondok Pesantren dan 2 UPT Pelabuhan Perikanan di Jatim.
Dalam sambutannya, Khofifah mengatakan, pemberian bantuan PLTS Atap maupun Gebyar Konvoi Motor Listrik ini menjadi bagian penting dari proses transformasi energi fosil ke non fosil. Apalagi, Provinsi Jawa Timur memperoleh berkah dan anugerah yang luar biasa berupa tenaga surya dari panas matahari.
“Bantuan PLTS Atap ini bagian dari kita menyicil bagaimana proses transformasi dari penggunaan energi fosil ke non fosil. Karena energi fosil ini ke depan akan bisa habis, tapi non fosil insyaAllah anugerahkan sumber energi yang luar biasa baik tenaga surya, air, angin, maupun panas bumi,” katanya.agk