JAKARTA I GlobalEnergi.co – Kuwait Foreign Petroleum Exploration Company (KUFPEC) berencana mengucurkan investasi senilai US$10 miliar atau sekitar Rp 155 triliun pada sektor minyak dan gas (migas) di Aceh.
Hal ini diketahui dari hasil pertemuan antara Kepala Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) Nasri Djalal dengan Duta Besar Indonesia untuk Kuwait Lena Maryana serta perwakilan dari KUFPEC.
Nasri menyebutkan, investasi senilai Rp155 triliun itu difokuskan pada eksplorasi dan pengembangan sumber daya alam.
“Pihak investor juga diundang untuk melihat langsung potensi investasi yang ada di Aceh,” papar Nasri melalui keterangan resmi dikutip Senin (20/1/2025).
Menurut dia, pertemuan dengan KUFPEC ini merupakan salah satu upaya dari BPMA untuk memberikan paparan tentang potensi migas di Aceh. BPMA segera melakukan koordinasi dengan pemerintah Aceh untuk memfasilitasi rencana investasi ini agar KUFPEC dapat melirik potensi-potensi lebih lanjut yang ada di sektor migas Aceh.
Ia berharap, kerja sama ini akan memberikan dampak positif bagi perekonomian Aceh dan Indonesia secara keseluruhan.
Sementara itu, Country Manager KUFPEC Sara Al-Baker menyebutkan, pihaknya memang tertarik untuk melakukan investasi di Indonesia, terutama di Aceh. Sebab, KUFPEC menganggap Indonesia, termasuk Aceh, sebagai kawasan inti untuk pertumbuhan dan perusahaan tengah aktif memperluas kehadiran di wilayah tersebut.
“Kami dengan teliti mengevaluasi setiap peluang investasi dan tetap berkomitmen untuk berkontribusi pada pengembangan sektor energi Indonesia,” kata Al-Baker.agk