Sydney I GlobalEnergi.co – ExxonMobil Corp. akan menutup kilang Altona yang berusia 72 tahun di Australia dan mengubahnya menjadi terminal impor bahan bakar. Penutupan kilang terkecil di negara itu dilakukan karena permintaan minyak yang rendah selama beberapa waktu terakhir akibat pemberlakuan kebijakan karantina wilayah atau lockdown.
Dengan begitu, perusahaan minyak AS itu akan meninggalkan Australia dengan hanya dua kilang tersisa. Sebelumnya, BP Plc. memutuskan untuk menutup fasilitasnya di Kwinana pada April. Adapun Ampol Ltd. masih meninjau masa depan kilangnya di Lytton.
Menanggapi keputusan ExxonMobil tersebut, Menteri Energi dan Pengurangan Emisi Australia, Angus Taylor, mengaku sangat kecewa. “Keputusan ExxonMobil untuk menutup kilang Altona di Victoria sangat mengecewakan,” ujar Taylor dalam sebuah pernyataan resmi, Rabu, (10/2/2021).
Kebijakan penguncian dan pembatasan global pada perjalanan internasional karena pandemi Covid-19 diketahui telah memangkas permintaan minyak mentah. Walhasil, kilang minyak harus bergulat dengan kerugian.
ExxonMobil mengatakan keputusan penutupan dilakukan karena perusahaan tidak lagi melihat nilai ekonomis untuk melanjutkan kilang.
Keputusan ini diambil meski pemerintah Australia telah menawarkan paket keamanan bahan bakar senilai A$ 2,3 miliar (setara dengan US$ 1,8 miliar) untuk mengatasi kesulitan keuangan yang dihadapi kilang. Namun hanya kilang minyak Viva Energy yang menerima bantuan tersebut.
Lebih jauh, Taylor menyatakan penutupan kilang minyak ExxonMobil tidak akan berdampak negatif pada kepemilikan bahan bakar Australia. Saat ini Kilang Altona mempekerjakan sekitar 300 orang.ant