JAKARTA I GlobalEnergi.co – Kementerian ESDM mencatat realisasi rasio elektrifikasi sudah mencapai 99,2 persen pada 2020 kemarin. Angka itu naik tipis dari posisi 2019 yang sebesar 98,89 persen.
Menteri ESDM Arifin Tasrif menyatakan dengan pencapaian itu, rasio elektrifikasi meningkat 14,85 persen dalam 6 tahun terakhir. Karena, rasio elektrifikasi pada 2014 baru sebesar 84,35 persen.
Meski naik, tapi masih ada satu daerah yang memiliki rasio elektrifikasi cuma 80 persen-90 persen. Daerah itu adalah Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Ada satu daerah yang masih harus ditingkatkan, yaitu di NTT. Mudah-mudahan pada 2021 ini bisa kami angkat di atas 95 persen,” kata Arifin dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (7/1/2021).
Untuk tahun ini, Arifin menargetkan rasio elektrifikasi dapat tembus 99,9 persen. Artinya, hampir semua wilayah akan mendapatkan aliran listrik pada 2021.
Sementara itu, Kementerian ESDM mencatat realisasi produksi lifting migas sepanjang 2020 sebanyak 1.682 ribu barel setara minyak per hari (MBOEPD). Jumlah itu setara dengan 99,1 persen dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 sebesar 1.697 MBOEPD.
“Ini terdiri dari 705 MBOPD minyak dan lifting gas 992 MBOEPD,” imbuh Arifin.
Ia optimistis jumlah lifting migas meningkat tahun ini. Kementerian ESDM menargetkan jumlahnya sebesar 1.712 MBOEPD.agk,CNN