JAKARTA I GlobalEnergi.co – PT Pertamina Patra Niaga menjual sekitar 24 juta kiloliter Biodiesel B35 untuk konsumen ritel dan industri sepanjang 2023.
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan Biodiesel B35 ritel yang dijual di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) merupakan produk subsidi, dengan harga Rp6.800 per liter.
“Sedangkan harga industri sesuai dengan harga pasar dan harga publikasi acuan setiap bulannya,” kata Irto saat dihubungi, Minggu (28/4/2024).
Seperti diketahui, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) memproyeksikan kebutuhan dana insentif Biodiesel B35 pada tahun ini mencapai Rp 28,5 triliun. Proyeksi itu naik 55,56% dari realisasi penyaluran insentif program bauran solar dengan 35% bahan bakar nabati (BBN) berbasis minyak sawit sepanjang tahun lalu sebesar Rp 18,32 triliun. Saat itu, badan pengelola dana sawit tersebut berhasil menghimpun pungutan ekspor sebesar Rp32,29 triliun.
Di sisi lain, Irto mengatakan, perseroannya bakal memastikan penyaluran bahan bakar nabati itu tetap terjaga di tengah tren peningkatan konsumsi tahun ini.
Adapun, volume realisasi penyaluran biodiesel B35 pada triwulan pertama 2024 mencapai 2,86 juta kiloliter atau 21,37% dari kuota yang ditetapkan sebesar 13,41 juta kiloliter saat ini. Sementara realisasi penyaluran biodiesel B35 pada periode yang sama tahun sebelumnya berada di level 2,55 juta kiloliter.
“Dalam memastikan penyaluran bahan bakar nabati, yang perlu diperhatikan adalah kesiapan bahan baku nabati baurannya. Proyeksi peningkatan produksi dan penyaluran harus seimbang dengan suplai bahan baku,” kata Irto. jef,bc