JAKARTA I GlobalEnergi.co – PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menjalankan sejumlah upaya untuk menjadi perusahaan energi kelas dunia yang peduli lingkungan. Salah satunya yaitu merubah lahan bekas tambang menjadi ladang panel surya atau Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Corporate Secretary PT Bukit Asam Tbk (PTBA), Niko Chandra, mengatakan, sejumlah lahan bekas tambang PTBA tengah dijajaki pemanfaatannya untuk pengembangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Penjajakan kerja sama dengan berbagai pihak pun dilakukan, di antaranya pengembangan PLTS untuk mendukung operasional PT Semen Padang dan PT Timah Tbk.
“Kami siap berkontribusi agar target Net Zero Emission pada 2060 atau lebih cepat dapat tercapai. Perusahaan berkomitmen untuk mendukung kebijakan Pemerintah yang mendorong transisi menuju energi bersih,” kata Niko melalui keterangan tertulis dikutip Rabu (24/4/2024).
Tak hanya PLTS, Bukit Asam juga tengah menjajaki pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) dengan China Huadian Overseas Investment Co. Ltd. dan Huadian Guangxi Energy Co. Ltd.
Niko mengatakan, perusahaan telah membangun PLTS berkapasitas maksimal 241 kilowatt-peak (kWp) di Gedung Airport Operation Control Center (AOCC) Bandara Soekarno-Hatta. Pembangunan PLTS itu melalui kerja sama dengan PT Angkasa Pura II (Persero) dan sudah beroperasi penuh sejak Oktober 2020.
Selain dengan Angkasa Pura II, PTBA bekerja sama dengan Jasa Marga Group untuk pengembangan PLTS di jalan-jalan tol. PLTS berkapasitas 400 kWp di Jalan Tol Bali-Mandara telah selesai dibangun dan diresmikan pada 21 September 2022.
Dalam kegiatan operasional, Niko mengatakan, PTBA menerapkan Good Mining Practice dengan program-program dekarbonisasi. Melalui program Eco Inovasi, perusahaan melakukan penanaman anggrek endemik, mengoperasikan bus listrik untuk karyawan, memperpendek jarak angkutan batu bara, serta 3R (Reduce, Reuse, Recycle) limbah belt conveyor.
“PTBA juga melakukan penanaman lahan kritis dalam rangka rehabilitasi DAS, reklamasi lahan pasca tambang, serta program elektrifikasi peralatan tambang seperti bus dan pompa tambang berbasis listrik,” ujar Niko.
Inovasi sosial dilakukan perusahaan melalui Program Eco Agrotomation. Program ini mendorong budidaya tanaman berbasis otomasi yang ramah lingkungan untuk mendukung program penghijauan dan reklamasi.
“Berkat program ini, perekonomian masyarakat meningkat dan kelestarian lingkungan terjaga,” tuturnya.jef