JAKARTA I GlobalEnergi.co – Kementerian ESDM berencana melakukan penyesuaian harga formula LPG 3 kilogram (kg) sekaligus penyesuaian harga jual ecerannya demi mengurangi beban subsidi terhadap APBN.
Pemerintah juga akan mengubah skema subsidi yang kini berbasis pada komoditas menjadi subsidi tertutup langsung ke pengguna. Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan pemerintah akan melakukan uji coba penjualan dengan aplikasi MyPertamina di 34 kabupaten dan kota tahun ini.
“Untuk menjaga ketersediaan pasokan LPG dan mengurangi impor, dalam jangka pendek, akan dilakukan peningkatan pengawasan pendistribusian LPG 3 kg tepat sasaran, bekerja sama dengan pemerintah daerah dan aparat penegak hukum,” ujarnya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR, Rabu (13/4/2022).
Arifin mengatakan, penyesuaian formula LPG 3 kg untuk merespons tingginya harga minyak dan LPG dunia yang berdampak pada melonjaknya harga minyak mentah Indonesia (ICP). Ia mencatat, pada Maret ICP mencapai 98,4 dollar AS per barel sementara asumsi APBN yang ditetapkan hanya menyentuh angka 63 dollar AS per barel.
Hal serupa juga terjadi pada harga LPG yang merujuk pada Contract Price (CP) Aramco yang telah mencapai 839,6 dollar AS per metrik ton. Selisih angka tersebut jauh dari asumsi harga pemerintah di angka 569 dollar AS per metrik ton.
Arifin menambahkan, dalam jangka menengah dan Panjang, Pemerintah akan melakukan subsitusi kompor LPG dengan kompos induksi melalui pemanfaatkan jaringan gas kota dengan target 1 juta rumah tangga per tahun.
Kemudian substitusi LPG dengan Dimethyl Ether (DME) diharapkan dapat mengurangi 1 juta metrik ton LPG pada 2027.
“Untuk mengurangi tekanan APBN dan menjaga inflasi, serta percepatan program biogas,” jelas Arifin.agk