JAKARTA I GlobalEnergi.co – PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) bakal memulai pilot project untuk memproduksi green hydrogen pada tahun ini. Anak usaha Pertamina itu menargetkan bisa memproduksi sebesar 100 kilogram per hari.
Direktur Utama Pertamina Geothermal Energy Ahmad Yuniarto mengatakan, pihaknya tengah menyelesaikan kajian-kajian untuk final investment decision (FID), serta proses-proses lainnya yakni penilaian-penilaian dari aspek teknologi dan pasar.
“Bagaimana bisa mulai tahap pertama piloting green hydrogen mulai tahun ini kita melihat sampai sekitar 100 kg per hari kapasitas untuk memulai ini,” katanya dalam webinar, Jumat (21/5/2021).
Saat ini PGE masih berfokus pada pengoperasian pembangkit bumi panas bumi dengan kapasitas yang dimiliki sendiri sebesar 672 megawatt (MW) dan kapasitas yang dioperasikan bersama sebesar 1.205 MW dengan total pengurangan emisi karbon per tahunnya sebesar 9,7 juta ton co2.
Untuk memuluskan rencana pengembangan green hydrogen, Ahmad mengatakan, pihaknya memproyeksikan anggaran investasi senilai 3 juta dollar AS sampai 5 juta dollar AS untuk dari sisi hulu.
“Kalau pertanyaan kapan kita mulai, sejak sekarang sudah, mulai tahun ini goal kita bisa launch pilot green hydrogen production dari salah satu work area kita,” ungkapnya.
Ia mengatakan, biaya produksi green hydrogen masih sedikit lebih tinggi jika dibandingkan jenis hydrogen lainnya. Namun, mengacu pada tren di masa depan, akan terdapat dua komponen yang dapat menurunkan biaya produksi green hydorgen.
Menurut dia, kemanjuan teknologi dan perkembangan pasar akan membantu menurunkan biaya produksi green hydrogen ke depannya.
“Untuk besarkan pie-nya kita juga lihat akses dan kaji tidak hanya domestik tapi pasar regional atau beyond regional di mana ada satu pasar yang sudah terapkan target carbon neutral otomatis itu akan jadi potensi yang perlu kita kelola,” jelasnya.jef