Gaungkan Kampanye Kendaraan Listrik, Transaksi SPKLU di Jatim Melonjak 200%

oleh -7 views
Animo masyarakat Jawa Timur menggunakan kendaraan listrik terus meningkat dari tahun ke tahun. Ini ditandai melonjaknya angka transaksi pengisian kendaraan Listrik di SPKLU. Dok PLN

Animo masyarakat Jawa Timur menggunakan kendaraan listrik terus meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini setidaknya ditandai angka transaksi pengisian kendaraan listrik di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) maupun Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) terus mengalami lonjakan cukup signifikan.

Tercatat selama Januari hingga November 2024, transaksi pengisian kendaraan listrik di SPKLU maupun SPLU mencapai 24.983 transaksi dengan total pemakaian sebanyak 55.395 kWh. Padahal pada periode yang sama tahun 2023 tercatat baru 8.400 transaksi dan tahun 2022 tercatat hanya 1.509 transaksi.

”Artinya tahun ini telah terjadi lonjakan transaksi di SPKLU hampir 200 persen dibanding tahun lalu. Dan kalau dinilai dengan uang hampir Rp 1,5 miliar,” kata Senior Manager Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN UID Jatim Martindar Jalu Respati kepada Global Energi, di sela acara press tour di Kampung Lali Gadget Dusun Bendet, Desa Pagerngumbuk, Kecamatan Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo, Rabu (4/12/2024).

Kenaikan transaksi ini tentunya didukung kian bertambahnya keberadaan SPKLU di propinsi ini. Sampai saat ini jumlah SPKLU yang sudah beroperasi mencapai 198 SPKLU dan 273 SPLU yang tersebar di 125 lokasi. Tahun ini Jatim ditargetkan akan menambah 122 unit SPKLU pada Desember 2024.

“Penambahan ini untuk melayani para pemudik Natal 2024 dan Tahun Baru 2025,” kata Martindar.

Hal ini sekaligus juga menunjukkan makin banyaknya masyarakat yang beralih ke electric vehicle. Sehingga PLN menyiapkan SPKLU di beberapa titik untuk memenuhi kebutuhan pengguna kendaraan listrik yang terus meningkat.

Menurut Matindar, mulai meningkatnya penggunaan kendaraan listrik ini, karena dari sisi benefit ekonominya lebih murah dibanding penggunaan BBM. Dimana untuk mobil listrik 1 Kwh bisa dimanfaatkan sampai 9-10 km.

“Dan sesuai penelitian ternyata sebesar 80 persen masyarakat pengguna kendaraan listrik melakukan pengecasan di rumah dan sisanya 20 persen di SPKLU,” katanya.

PLN sendiri memperkirakan, transaksi pengisian daya di SPKLU secara nasional akan melonjak 412,69% secara tahunan menjadi 64.600 kali pada momen mudik Lebaran 2025. Peningkatan ini terjadi karena penjualan kendaraan listrik buatan Cina mengalami kenaikan dalam beberapa bulan terakhir. Penjualan listrik juga akan tumbuh 429,64% menjadi 1.340 megawatt pada momen tersebut.

“Apalagi saat ini telah didukung dengan kemudahan pengisian kendaraan listrik yakni melalui aplikasi PLN Mobile yang menyediakan pula fitur dimana saja letak titik SPKLU,” katanya.

Secara nasional, dalam paparan disampaikan Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dalam RDP dengan Komisi XII DPR RI, beberapa waktu lalu, menyebutkan, PLN telah memasok listrik pada 13.720 stasiun pengisian EV hingga semester I 2024. Jumlah tersebut berasal dari 1.582 SPKLU, 2.182 Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum ( SPBKLU), dan 9.956 SPLU.

Perusahaan setrum negara itu telah mengoperasikan SPKLU yang tersebar di 1.131 lokasi di seluruh Indonesia atau meningkat 157% dibandingkan semester I tahun 2023 yang hanya sebanyak 616 SPKLU.

Hingga semester pertama 2024 jumlah penggunaan listrik di stasiun pengisian tersebut juga mengalami pertumbuhan. Konsumsi listriknya meningkat sebesar 229% menjadi lebih dari 2.438,8 megawatt hour (MWh) dari sebelumnya sebesar 741,8 MWh pada semester pertama 2023.

Masifkan Kampanye Kendaraan Listrik

Secara terpisah, General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur, Ahmad Mustaqir menegaskan, pihaknya terus menggaungkan penggunaan kendaraan listrik. Upaya itu dilakukan dengan menggandeng pemerintah untuk memasifkan ekosistem kendaraan listrik, selama tiga tahun terakhir.

“Kami memecahkan rekor MURI konvoi motor listrik terbanyak. Tentunya hal ini diimbangi dengan komitmen kami untuk menyediakan pengembangan infrastruktur kelistrikan,” kata Ahmad.

Sebagai bentuk konsisten dukung iklim kendaraan listrik di Jawa Timur, PLN beberapa waktu lalu juga telah mengoperasikan SPKLU di Jalan Embong Wungu, Surabaya. SPKLU UID Jawa Timur terdiri dari 3 mesin yaitu 2 unit dengan kapasitas 7,7 kW (reguler charging) dan Ultra Fast Charging (UFC) kapasitas 200 kW 1 unit. SPKLU Ultra Fast Charging pertama di Surabaya.

Selain itu secara masif terus melakukan kampanye dan berkolaborasi dengan berbagai pihak. Misalnya Sinergi Ride to the Future with PLN UID Jatim bersama PLN UP3 Malang menggelar konvoi Molis (mobil listrik) dalam rangka memperingati Hari Pelanggan Nasional (Harpelnas) 2024 pada Minggu (8/9/2024) lalu. Dalam kesempatan itu PLN mengajak masyarakat dan komunitas untuk konvoi menggunakan sepeda motor listrik.

Saat peringatan Harpelnas 2023, PT PLN UID Jatim juga menggelar konvoi kendaraan listrik di Taman Bungkul Surabaya, Minggu (10/9/2023). Konvoi 100 kendaraan listrik menggandeng komunitas motor listrik ini memberikan edukasi kepada masyarakat tentang kemudahan menggunakan kendaraan listrik yang tanpa polusi.

Bahkan sebelumnya, PLN Jatim berkolaborasi dengan Pemprov Jatim sukses menggelar konvoi kendaraan Listrik diikuti pegawai PLN, Grab Indonesia, Gubernur beserta pegawai Pemprov Jatim, komunitas motor listrik Bromolis dan Tetric, serta masyarakat umum. Supaya gebyarnya benar-benar dirasakan masyarakat, PLN bersama Pemprov Jatim menggelar konvoi motor listrik secara serentak oleh 1.588 peserta di Surabaya dan 11 Kabupaten-Kota lain pada Selasa (24/10/2023). Acara ini berhasil memecahkan rekor MURI konvoi kendaraan listrik peserta terbanyak.

Sebelumnya pada tahun 2022 lalu, PLN juga berhasil memecahkan rekor MURI dengan jumlah peserta konvoi hingga 1.300 peserta.

Terakhir menggelar roadshow kendaraan listrik menempuh rute Jakarta – Bali. Kegiatan bertajuk “PLN Mobile EVenture, Jelajah Liburan dengan Kendaraan Listrik” bertujuan untuk kampanye mendukung percepatan ekosistem kendaraan listrik sejalan dengan Instruksi Presiden nomor 007 tahun 2022.

“Kami sudah melakukan roadshow kendaraan listrik dari Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah dan sekarang tiba di Jawa Timur. Seluruh infrastruktur kendaraan listrik sepanjang perjalanan kami pastikan dalam kondisi baik dan mendukung kenyamanan bagi pengendara listrik pada momentum liburan Nataru nanti,” kata Ketua Umum Serikat Pekerja PLN, Abrar Ali yang ikut serta dalam roadshow ini.

Kegiatan roadshow juga sebagai bentuk edukasi dengan memberikan pengalaman langsung baik kepada internal PLN dan masyarakat umum akan kemudahan kendaraan listrik. Rombongan roadshow terdiri dari Serikat Pekerja PLN, PT PLN Icon Plus dan Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM)

SPKLU Tiang

Tak berhenti sampai di situ, PLN UID Jatim akan membangun SPKLU atau PLN EYE pada tiang-tiang listrik sebanyak 70 unit dengan kapasitas daya 22 kilowatt. Hal ini menindaklanjuti kebijakan PLN pusat yang akan memasifkan Pembangunan SPKLU di tiang-tiang Listrik guna mengantisipasi pertumbuhan kendaraan listrik di masa mendatang.

“Kalau SPKLU tiang memang belum kita mulai,” kata Martindar.

Adapun titik-titik yang akan dibangun SPKLU tiang nanti di tempat -tempat objek wisata, di taman-taman atau alun-alun.

“Yang pasti lokasinya jangan sampai menggangu lalulintas karena untuk mengecas Listrik jenis mobil membutuh rata-rata 30 menit,” katanya.

Terkait biaya pembangunan SPKLU tiang listrik, katanya, hampir sama dengan biaya pembangunan SPKLU di lahan, seperti di rest area. Hanya saja biasanya SPKLU di rest area kapasitasnya lebih besar, karena ada ketentuan untuk berhenti di rest area itu maksimal 30 menit.

Sementara PT PLN (Persero) melalui anak usahanya di sektor konsultansi rekayasa ketenagalistrikan, PLN Enjiniring juga akan membangun 5.000 SPKLU atau PLN EYE pada tiang-tiang listrik di sejumlah wilayah Indonesia. Direktur Utama PLN Enjiniring, Chairani Rachmatullah mengatakan, untuk tahap awal pihaknya akan membangun 1.000 SPKLU terlebih dulu.

“Pengadaan pertama ini untuk 1000 tiang dulu, beberapa regional di Indonesia,” katanya.

Ia menambahkan, 1.000 tiang pertama ini akan difokuskan untuk regional Jawa-Bali, Sumatera dan beberapa untuk wilayah Kalimantan.

“SPKLU PLN EYE memang akan memiliki kapasitas slow charging, sebesar 7 kW. Tapi kita sudah design khusus agar semua infrasturtur untuk SPKLU terintegrasi langsung ke tiang listrik,” tambahnya.

Saat ini, prosesnya sudah berada pada tahap pengadaan. Ia berharap, kontrak secara penuh dapat dilakukan tahun ini sehingga target pemasangan bisa selesai di tahun depan.

PLN Enjiniring juha sudah merilis tiga prototipe SPKLU PLN EYE yang terpasang dan beroperasi. Yaitu berada di kantor PLN KS Tubun Jakarta Barat sebanyak dua unit, dan satu unit lainnya berada di Sekolah Dasar (SD) Yasporbi Bidakara, Jakarta Selatan.agung kusdyanto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.