JAKARTA I GlobalEnergi.co – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) resmi menggelar penawaran atau lelang Wilayah Kerja Migas Tahap II Tahun 2024. Ada enam blok migas yang ditawarkan pemerintah yaitu Blok Air Komering, Binaiya, Gaea, Gaea II, Kojo, dan blok Serpang.
Lima blok dilelang secara langsung, yakni blok Serpang, Kojo, Binaiya, Gaea dan Gaea II. Sementara satu blok migas dilelang regular, yakni blok Air Komering
“Total potensi yang kami dapatkan 48 miliar boe sebuah angka yang sangat besar sudah dilakukan pengumpulan data awal,” kata Dadan Kusdiana, Pelaksana tugas Dirjen Migas dalam pengumunan lelang blok migas di kantor Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas), Selasa (3/12/2024).
Satu blok dilelang reguler yaitu Air Komering memiliki potensi cadangan minyak dan gas 307 juta barel setera minyak (MMBOE ). Pelaku usaha bebas memilih skema kontrak. Untuk bagi hasil cost recovery adalah 60:40 untuk minyak dan 55:45 untuk gas. Sementara jika gunakan skema gross split bagi hasilnya sebesar 53:47 untuk minyak dan 51:49 untuk gas.
Lima blok lain dilelang melalui mekanisme secara langsung karena sebelumnya sudah dilakukan joint study. Untuk blon Serpang mempunyai estimasi potensi cadngan sebesar 1,2 miliar barel minyak (BBO). Kemudian untuk potensi gas mencapai 6,3 Triliun Cubic Feet (TCF). Kontrak ditawarkan menggunakan skema cost recovery dengan bagi hasil 60:40 untuk minyak dan 55:45 untuk gas.
Selanjutnya ada blok Kojo dengan estimasi potensi cadangan sebesar 9,2 MMBO dan 2,1 TCF dengan kontrak cost recovery dan bagi hasil yang ditawarkan 55:45 untuk minyak dan 50:50 untuk gas.
Blok Binaiya dengan total potensi cadangan minyak 6,7 BBO dan gas 15 TCF. Kontrak cost recovery dan bagi hasil yang ditawarkan 55:45 untuk minyak dan 50:50 untuk gas.
Dua blok berada di wilayah Papua Barat yaitu blon Gaea dengan potensi cadangan 9,6 BBO dan 71,8 TCF dengan skema kontrak Cost Recovery dan bagi hasil yang ditawarkan 55:45 untuk minyak dan 50:50 untuk gas. Lalu Gaea II dengan potensi 8,5 BBO dan 35,1 TCF. Menggunakan skema cost recovery dan bagi hasil yang ditawarkan 55:45 untuk minyak dan 50:50 untuk gas.
“Dua ini (Gaea dsn Gaea II) paling besar secara potensi diangka 30an miliar barel ekuivalen,” ujar Dadan.
Ia menuturkan, hal menarik dalam lelang kali ini adalah dari sisi bagi hasil atau split up to 45-50%, padahal dulu sekitar 15-30%. Bonus tanda tangan jauh lebih rendah berkisar 200-300 ribu dollar AS.
“Dulu 1-2 juta dollar AS. Hal ini memang tidak produkstif mendorong eksplorasi produksi,” ungkap Dadan.
Sementara untuk jadwal lelang untuk penawaran langsung batas submit dokumen 17 Januari 2025. Reguler batas waktu lebih panjang 10 april 2025.
“IPA tahun depan pengumunan lelang dan tanda tangan kontraknya,” kata Dadan.agk