JAKARTA I GlobalEnergi.co – PLN Nusantara Power (PLN NP) menggandeng dua perusahaan asal Jepang, yakni IHI Corporation dan Toshiba Energy Systems & Solutions Corporation melakukan percepatan transisi energi hijau di Indonesia.
Adapun bentuk kerja sama dengan IHI Corporation berupa pengembangan energi bersih dan hijau khususnya dalam co-firing ammonia pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) dan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang dikelola oleh PLN Nusantara Power. Sedangkan kolaborasi dengan Toshiba Energy Systems & Solutions Corporations melakukan studi terkait potensi pengembangan solusi karbon termasuk di dalamnya teknologi Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) yang merupakan teknologi yang dimanfaatkan untuk mitigasi pemanasan global pada aktivitas penghasil energi di pembangkitan.
Direktur Utama PLN Nusantara Power Ruly Firmansyah mengatakan, kerja sama dengan perusahaan asal Jepang ini mencerminkan komitmen kuat dari PLN NP dalam mengatasi tantangan perubahan iklim.
“Sinergi ini akan membantu dalam membuka peluang baru pada sektor energi, khususnya dalam pemanfaatan teknologi bersih dan efisiensi energy,” kata Ruly dalam siaran pers, Kamis (22/8/2024).
Sementara Direktur Operasi Pembangkit Batu Bara PLN NP Rachmanoe Indarto menambahkan, kerja sama ini akan membahas terkait penerapan teknologi penangkapan karbon dioksida (CO2) dan penerapannya di unit pembangkit skala kecil dan besar.
“Ke depan, kami akan mengkaji serta mengujicobakan CCUS ini pada unit pembangkit termal milik PLN NP sehingga dapat membantu dalam menyimpan CO2 dan berefek positif terhadap peningkatan kualitas udara,”katanya.
Sementara Takehiko Matsushita, Wakil Presiden Divisi Sistem Tenaga di Toshiba mengatakan, dengan adanya MoU dengan PLN NP ini untuk memanfaatkan sepenuhnya pengetahuan Toshiba tentang teknologi CCUS dan jaringan yang telah kami bangun di Indonesia, serta keahlian operasional yang telah dikembangkan PLN-NP dalam mengoperasikan armada pembangkit listrik tenaga termal mereka.
“Saya yakin bahwa penerapan teknologi CCUS kami di pembangkit listrik ini akan berkontribusi pada pencapaian tujuan netralitas karbon Indonesia,” katanya.
Acara penanadatangan kersama ini sendiri merupakan bagian dari Asia Zero Emission Community (AZEC) Ministerial Meeting, yang berlangsung pada 20-21 Agustus lalu di Jakarta. Perelatan ini menjadi misi besar menuju emisi nol di Kawasan Asia dan juga bertujuan untuk menggalang partisipasi badan usaha dalam upaya dekarbonisasi sekaligus sebagai forum business matching untuk memperkuat kolaborasi di masa depan sekaligus mempercepat pencapaian target netralitas karbon pada tahun 2060.agk