Bahlil Mau Lapor Prabowo Soal Relaksasi Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

oleh -1 views
oleh

JAKARTA I GlobalEnergi.co – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan saat ini pihaknya tengah merencanakan rapat dengan Presiden Prabowo Subianto untuk membahas mengenai kelanjutan dari relaksasi ekspor konsentrat tembaga untuk PT Freeport Indonesia (PTFI).

“Kami akan bawa dalam rapat dengan Bapak Presiden. Kami lagi ada kaji karena memang Freeport ini kan smelternya itu sudah jadi. Tapi kemudian musibah, ada pabrik asam sulfatnya yang terbakar,” ungkap Bahlil di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (3/1/2025).

Bahlil juga mengungkap, pada awalnya PTFI mengestimasikan perbaikan smelter yang sempat terbakar pada Oktober 2024 lalu itu selesai di bulan Agustus 2025.

“Kemarin saya sudah rapat sama Freeport, saya minta untuk dipercepat. Awalnya itu kan mereka bikin di bulan 8 (Agustus). Tapi sekarang kita tarik dia, mungkin selesainya di Mei-Juni (2025),” tambahnya.

Terkait perlakuan pemerintah terhadap PTFI sambil menunggu smelternya selesai, Bahlil bilang hal ini akan dibahas lebih lanjut dengan Presiden Prabowo.

“Jadi mungkin ini yang akan kita bahas dengan Bapak Presiden, hingga Mei-Juni ini perlakuannya seperti apa,” ungkapnya.

Bahlil menambahkan, keputusan saklek terkait izin perpanjangan relaksasi ekspor Freeport akan dilakukan melalui rapat dengan Presiden Prabowo.

“Lewat rapat. Karena kan memang ini undang-undang ya. Ini namanya aturan ya pasti lewat rapat. Rapat, pasti Menteri Teknis, seperti Menteri Keuangan, Menko Perekonomian, Menteri Perindustrian pasti akan ikut,” jelasnya.

Adapun dalam catatan Kontan, sebelumnya relaksasi ekspor konsentrat tembaga sempat diteken oleh Presiden Jokowi pada masa kepemimpinannya di tahun 2024. Relaksasi yang tertuang dalam Permen ESDM No 06/2024 ini membuat relaksasi ekspor bagi Freeport diperpanjang dari 31 Mei 2024 menjadi 31 Desember 2024.

Permintaan relaksasi ini terulang lagi, usai insiden kebakaran pada fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) mereka yang berlokasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik JIIPE, Jawa Timur, Senin (14/10).

Adapun, terkait aturan baru relaksasi, Bahlil mengatakan akan disesuaikan dengan hasil rapat dengan Prabowo nantinya.

“Kalau ada perubahan kebijakan dan sudah diputuskan pasti ada perubahan, penyesuaian aturan,” katanya.jef

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.