JAKARTA I GlobalEnergi.co – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memproyeksi konsumsi listrik turun 13% selama Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan ESDM Jisman Hutajulu mengatakan penurunan konsumsi itu dinilai natural.
“Secara naturalnya, alaminya, saat nataru itu biasanya turun sekitar 13%, ” kata Jisman melalui keterangan resmi dikutip Senin (16/12/2024).
Ia pun memastikan ketersediaan pasokan listrik untuk Nataru tahun ini aman. Hal tersebut dinyatakan Jisman usai mendapat laporan dari PT PLN (Persero) saat mengunjungi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Teluk Balikpapan Kalimantan Timur, Sabtu (14/12).
Berdasarkan data PLN, secara umum kondisi kelistrikan sistem Kalimantan 2024 hingga 12 Desember 2024 memiliki beban puncak (BP) sebesar 2.359 MW dengan cadangan 309 MW, daya mampu netto sebesar 2.941 MW, dan kapasitas trafo daya 6.741 MVA. Total, sistem Kalimantan memiliki gardu induk sebanyak 96 substation dan jaringan transmisi sepanjang 8.476 kms atau 12.072 towers.
Menurut Jisman, sistem kelistrikan Kalimantan sendiri terbagi menjadi dua bagian, yaitu sistem khatulistiwa dan sistem interkoneksi. Adapun prognosa beban puncak malam 25 Desember 2024 pada sistem khatulistiwa sebesar 479 MW, naik 13% dibandingkan dengan 25 Desember 2023 dan turun 15,68% terhadap hari kerja.
Sementara, prognosa beban puncak malam 31 Desember 2024 sebesar 516 MWn naik 24% dibandingkan dengan 31 Desember 2023 dan turun 2,79% terhadap hari kerja. Pada sistem interkoneksi, prognosa beban puncak malam 25 Desember 2024 sebesar 1.639 MW, naik 13% dibandingkan dengan 25 Desember 2023 dan turun 9,93% terhadap hari kerja.
Adapun prognosa beban puncak malam 31 Desember 2024 sebesar 1.701 MW, naik 15% dibandingkan dengan 31 Desember 2023 dan turun 0,41% terhadap hari kerja.
Sementara Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo memproyeksi beban puncak kelistrikan pada momentum Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025 mencapai 39 gigawatt (GW). Oleh karena itu, PLN pun menyiapkan ketersediaan listrik hingga 53 GW pada Nataru tahun ini.
“Kami melakukan assessment berapa beban puncaknya dan beban puncak untuk Natal Tahun Baru ini 39 gigawatt. Kami mempersiapkan daya mampu pasok sebesar 53 gigawatt,” kata Darmawan.
Artinya, kata Darmawan, jika dibandingkan dengan proyeksi beban puncak kelistrikan yang ada, terdapat sekitar 14 GW cadangan daya listrik (reserves margin). Ini untuk meningkatkan keandalan pasokan listrik selama Nataru 2024/2025.
Darmawan pun mengatakan, semua pembangkit saat ini dalam kondisi andal. Selain itu, PLN sudah memeriksa seluruh fasilitas transmisi dan distribusi dari gardu induk. Lebih lanjut, PLN pun mengantisipasi keadaan listrik di tengah cuaca ekstrem saat ini.
Menurut Darmawan, PLN melakukan digitalisasi setiap peralatan kelistrikan untuk memungkinkan pertolongan pertama jika ada bencana alam yang terjadi selama Nataru.
Tak hanya itu, PLN juga mengerahkan 81.000 personel satuan tugas (Satgas) khusus untuk menyambut momentum Nataru. Tak berhenti sampai di situ, PLN pun sudah menyiapkan hingga 1.900 posko Nataru. Menurut Darmawan, posko ini akan membantu melayani masyarakat perihal kelistrikan selama Nataru 2024/2025.
“Kemudian dalam hal ini kami siapkan special task force 81 ribu personel, ada posko 1.900-an posko, kami kerahkan genset UPS [uninterruptible power supply], mobil dan motor mobilisasi sudah kami siapkan,” kata Darmawan.
Apel Siaga
Menjelang perayaan hari raya Natal 2024 dan pergantian tahun ke 2025, PT PLN (Persero) memastikan kesiapan layanan kelistrikan secara menyeluruh. Kesiapan ini ditegaskan dalam Apel Siaga Kelistrikan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) di Kantor Pusat PLN, Senin (16/12/2024).
Darmawan Prasodjo menegaskan, pihaknya siap memberikan kenyamanan kepada masyarakat selama perayaan Nataru. PLN telah melakukan persiapan preventif dengan memastikan seluruh sistem kelistrikan dalam kondisi andal sejak jauh-jauh hari.
“Kami ingin memastikan bahwa nanti jalannya ibadah bisa berjalan dengan hikmat, berjalan tanpa ada gangguan apapun. Dalam mengantisipasi agar Natal dan Tahun Baru ini berjalan dengan lancar, persiapan sudah kami lakukan sejak jauh hari,” ucap Darmawan.
Dalam apel ini PLN menyiagakan sebanyak 81.591 personel special force yang bersiaga di 1.853 posko di seluruh Indonesia. Personel siaga tersebut dibekali peralatan lengkap, yakni 1.731 unit genset, 735 unit Uninterruptible Power Supply (UPS), 1.206 Unit Gardu Bergerak (UGB).
Guna mendukung mobilitas, personel siaga juga dibekali dengan peralatan lengkap termasuk kendaraan truck crane sebanyak 395 unit, kendaraan motor sebanyak 3.318 unit, dan mobil 3.756 unit.
“Kami juga melakukan antisipasi terhadap cuaca ekstrem. Kami melakukan digitalisasi terhadap pembangkit, digitalisasi terhadap smart transmission, smart distribution sehingga peralatan kami betul-betul siap dan kami bisa merespons dengan cepat,” paparnya.
Dalam apel ini, PLN memastikan kesiapan sistem kelistrikan di setiap daerah di Indonesia. Dari sisi pengaturan pasokan listrik, General Manager PLN Unit Induk Pusat Pengaturan dan Penyaluran Beban (UIP3B) Sumatera Daniel Eliawardhana memastikan kecukupan daya listrik dan kesiapan pasokan listrik khususnya di wilayah Sumatra, dalam hal ini pihaknya juga mengerahkan sebanyak 1.505 personel.
“Sistem kelistrikan Sumatra berada dalam kondisi aman dengan cadangan daya yang sangat mencukupi. Daya mampu sistem Sumatra tercatat sebesar 10.369 MW, sedangkan beban puncak yang diproyeksikan selama perayaan Hari Raya Natal 25 Desember 2024 diperkirakan mencapai 6.353 MW. Sementara itu, untuk malam pergantian tahun pada 1 Januari 2025, beban puncak diperkirakan sebesar 6.567 MW,” ujar Daniel.jef,agk