Medco Uji Coba Terapkan CCS di Tiga Blok Hulu Migas

oleh -23 views
Senior Manager Corporate Sustainability & Risk Management MedcoEnergi Firman Dharmawan dalam acara gathering media di Surabaya, Kamis (7/2024).


SURABAYA I GlobalEnergi.co – Emiten bidang energi, Medco Energi berkomitmen terus mengurangi emisi karbon perseroan. Salah satunya tengah menjajaki atau pilot project penerapan teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon atau carbon capture and storage (CCS) setidaknya di tiga blok hulu migas, yakni South Natuna, Corridor dan South Sumatera . Hal ini sebagai bagian dari peta jalan menuju target nol emisi.

“Di Natuna potensinya cukup besar. Bisa sampai 1 giga ton CO2,” kata Senior Manager Corporate Sustainability & Risk Management MedcoEnergi Firman Dharmawan dalam acara gathering media di Surabaya, Kamis (7/2024).

Seperti diketahui, CCS merupakan salah satu teknologi mitigasi pemanasan global dengan cara mengurangi emisi CO2 ke atmosfer. Teknologi ini merupakan rangkaian pelaksanaan proses yang terkait satu sama lain, mulai dari pemisahan dan penangkapan (capture) CO2 dari sumber emisi gas buang (flue gas), pengangkutan CO2 tertangkap ke tempat penyimpanan (transportation), dan penyimpanan ke tempat yang aman (storage).Pemisahan dan penangkapan CO2 dilakukan dengan teknologi absorpsi yang sudah cukup lama dikenal oleh kalangan industri.

Menurut Firman, setelah CO2 terkumpul bakal disuntikkan ke reservoir yang kosong, karena sebelumnya sudah lifting oleh perusahaan. Saat ini Medco masih melihat respon terkait uji coba CCS ini.

“Targetnya bisa kita operasikan tahun depan. Dan diharapkan bisa mendukung upaya perusahaan dalam mencapai net zero,” katanya.

Selain itu, MedcoEnergi mengadopsi sumber energi terbarukan, hydrogen dan memperluas penangkapan natural karbon. Selanjutnya adalah berkolaborasi pada rantai pasok dan nilai untuk meningkatkan efisiensi serta mengungkap emisi cakupan 3 dan menetapkan target interim pada tahun 2025. Perusahaan pertambangan migas swasta terbesar di Indonesia ini berkomitmen mencapai emisi Net Zero Scope 1 dan 2 pada 2050 dan Scope 3 pada 2060, serta baru-baru ini menerbitkan target interim untuk 2025 dan 2030.

“Kami akan tetap fokus pada peningkatan environmental social governance (ESG) dengan target yang terukur dalam Strategi Perubahan Iklim dan Transisi Energi. Strategi ini dikembangkan melalui proses multi tahun untuk membangun pemahaman internal dan infrastruktur yang diperlukan dalam mengelola risiko Perubahan Iklim,” papar Firman.

Dimana salah satu pemain utama di industri minyak dan gas Indonesia, berhasil meningkatkan peringkat (ESG) secara signifikan. Menurut laporan Sustainalytics, MedcoEnergi berhasil menurunkan skor risiko ESG dari 36,7 pada 2022 menjadi 29,6 pada 2023, mencerminkan komitmen perusahaan terhadap keberlanjutan
Langkah strategis lainnya yakni mengurangi emisi metana dari kegiatan eksplorasi dan produksi migas dan ketiga dengan melakukan transisi energi yakni menggunakan EBT. MedcoEnergi berhasil mengurangi emisi metana yang pada 2019 mencapai 158 juta ton setara CO2 menjadi 136 juta ton setara CO2 pada 2020. Sedangkan pada 2021, emisi metana turun menjadi 131 juta ton setara CO2.

“Untuk menurunkan emisi metana kami fokus pada pengurangan flaring, venting dan emisi fugitive. Kemudian dengan menghilangkan routine flaring pada tahun 2030 atau lebih cepat,” tegas Fiman..

Selain itu, peningkatan kapasitas terpasang pembangkit listrik yang ramah lingkungan dan berbasis EBT. Hingga tahun 2030 MedcoEnergi mematok target kapasitas EBT bisa mencapai 30% dari seluruh bisnis pembangkit listrik yang dimiliki MedcoEnergi. Sementara sisanya adalah merupakan pembangkit bertenaga gas.

Saat ini Medco Power sedang membangun PLTS di Bali dengan kapasitas 2×25 Megawatt Peak (MWp) dan di Sumbawa dengan kapasitas 26 MWp. PLTS di Sumbawa terasa lebih spesial karena listrik yang dihasilkan akan dipasok untuk memenuhi kebutuhan operasional tambang PT Amman Mineral Nusa Tenggara. MedcoEnegi juga merupakan perusahaan pertama yang mengembangkan panas bumi. Hingga hari ini, MedcoEnergi masih mengoperasikan PLTP Sarulla 330 MW. Medco juga memiliki pengembangan panas bumi di Blawan, Ijen.

Firman menambahkan, guna membangun ketahanan iklim, beberapa fasilitas onshore dan offshore Medco E&P telah dilengkapi dengan panel surya. Selain itu, program yang diinisiasi bersama SKK Migas, Medco & I, 2, Trees diterapkan untuk mengurangi emisi CO₂ sebagai bagian dari solusi berbasis alam

Yang pasti, Medco akan terus mempererat kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan, dalam upaya menghadapi trilema energi serta memperkuat komitmen terhadap dekarbonisasi dan penanganan perubahan iklim. agk

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.