JAKARTA I GlobalEnergi.co – Hasil awal uji alir hidrokarbon yang dilakukan Pertamina Hulu Rokan (PHR) di salah satu sumur eksplorasi dalam proyek Migas Non Konvensional (MNK) menunjukkan indikasi positif adanya aliran hidrokarbon minyak dan gas. Hasil ini diperoleh setelah PHR melakukan proses main fracturing atau perekahan utama pada lapisan formasi batuan induk utama hidrokarbon yang ada di kawasan Sumatera bagian tengah atau Brownshale di Sumur Gulamo DET-1 yang berada di wilayah kerja (WK) Rokan, Riau.
EVP Upstream Business PHR, Andre Wijanarko mengatakan, hasil dari main fracturing Sumur Gulamo merupakan langkah penting dalam membuktikan potensi MNK di WK Rokan. Pihaknya optimistis dengan hasil ini, pengembangan MNK di Rokan akan terus berjalan sesuai rencana.
“Evaluasi keekonomian proyek masih terus dilakukan. Kami optimis bahwa dengan data yang semakin lengkap, evaluasi keekonomian akan semakin akurat,” kata Andre dalam siaran pers dikutip, Selasa (29/10/2024).
PHR berencana melakukan extended flowback test dan menganalisis data secara lebih mendalam. Selain itu, PHR juga berencana melakukan pengeboran sumur appraisal untuk mendapatkan data yang lebih lengkap mengenai potensi hidrokarbon MNK di WK Rokan.
Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Hudi D. Suryodipuro mengatakan, hasil fracturing MNK Gulamo di Blok Rokan memiliki potensi besar untuk berkontribusi pada penemuan migas baru. Dalam hal ini untuk mendukung ketahanan nasional dan sejalan dengan rencana jangka panjang (LTP) hulu migas Indonesia.
“Keberhasilan Teknologi fracturing yang digunakan dalam proyek MNK Gulamo akan menjadi langkah untuk implementasi di lapangan MNK lainnya ” ujarnya.
Hudi berharap proyek ini mampu meningkatkan produksi minyak dan gas bumi nasional serta memperpanjang usia produktif WK Rokan.
“SKK Migas dan PHR terus melakukan berbagai upaya untuk menjaga produksi di WK Rokan dan meningkatkannya dimasa yang akan datang mengingat blok ini adalah penyumbang produksi minyak terbesar di Indonesia, “ katanya.
Tajak perdana Sumur Gulamo ini dilakukan pada 27 Juli 2023 lalu. Kegiatan eksplorasi MNK merupakan kerja sama dengan perusahaan eksplorasi migas asal Amerika Serikat, EOG Resources Internasional. Berdasarkan hasil pengujian Energy Information Administration (EIA) Amerika Serikat pada 2013 lalu, potensi MNK pada lima cekungan di Indonesia mengandung sumberdaya minyak dan gas in-place masing-masing sebesar 234 miliar barel minyak (BBO) dan 303 triliun kaki kubik (TCF).
Salah satu potensi sumber daya MNK itu berada pada cekungan Sentral Sumatera Basin, di mana Blok Rokan yang dikelola oleh PHR merupakan bagian dari cekungan tersebut. Menteri ESDM Arifin Tasrif menyebutkan bahwa potensi MNK yang ada di Blok Rokan mencapai 1,28 miliar barel yang dapat dimanfaatkan untuk mengurangi impor minyak Indonesia dan mengejar target produksi satu juta barel minyak per hari pada 2030.
Arifin berharap, eksplorasi perdana MNK di Sumur Gulamo tidak berhenti pada tahap uji sampel dan analisa sumur, melainkan berlanjut pada pembuktian produktivitas dan awal pengembangan MNK di Indonesia. agk