BOJONEGORO I GlobalEnergi.co – Setelah sebelumnya melakukan injeksi tahap pertama CO2, Pertamina kembali melakukan injeksi C02 (inter-well injection) yang merupakan uji coba tahap kedua di Lapangan Sukowati Bojonegoro, Jawa Timur. Dalam injeksi CO2 kali ini dilakukan sebanyak 100 ton per hari selama 25 hari. Injeksi C02 dilakukan di sumur SKW-26 dengan fase liquid atau gas pada tekanan sumur sebesar 1.000–1.500 psi.
”Pertamina akan melakukan evaluasi terhadap peningkatan produksi migas untuk nantinya dilakukan penerapan penuh teknologi Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) dengan CO2-EOR,” kata Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dalam acara Kick Off Field Trial Interwell C02 Injection di Lapangan Sukowati, Bojonegoro, Senin (14/10/2024).
Seperti diketahui, pada akhir Desember 2023 Pertamina telah melakukan injeksi CO2 tahap pertama dengan menggunakan metode Huff & Puff sebanyak 500 ton CO2 ke sumur Sukowati-18 (SKW-18) selama 7 hari. Penerapan teknologi CCUS ini diharapkan nantinya bisa meningkatkan produksi lapangan Sukowati sekaligus akan menjadi percontohan penerapan CCUS di lapangan migas lainnya.
Nicke menjelaskan, keberhasilan injeksi C02 menunjukkan komitmen Pertamina dalam penerapan teknologi CCUS
“Jadi ada dua hal yang bisa kita capai, yaitu pertama kita bisa menurunkan emisi karbon dan yang kedua adalah meningkatkan produksi minyak dari Sukowati,” ujar Nicke.
Ia menambahkan, penerapan teknologi CCUS juga akan memberikan peluang bisnis baru di masa depan. Pasalnya, Pertamina yang tengah melakukan injeksi C02 saat ini berasal dari beragam sektor, ada dari pabrik pupuk dan dari industri lain.
“Dan ini tentunya memberikan keyakinan bahwa transisi energi bukan hanya mengurangi emisi di hulu migas tetapi juga menciptakan bisnis baru dengan melakukan CCUS,” kata Nicke.
Peluang bisnis baru ini akan terus terbuka lebar karena Indonesia memiliki potensi penyimpanan emisi karbon C02 hingga 530 gigaton. Indonesia memiliki potensi untuk bisa menjadi carbon capture hub di regional.
“Kita akan melangkah ke seluruh blok migas di seluruh indonesia untuk mewujudkan kemandirian energi dan juga mencapai net zero emission di 2060,” ujarnya.
Dilengkapi Sistem Digital
Guna mendukung keberhasilan proyek injeksi C02 Lapangan Sukowati, Pertamina memonitor implementasi dengan sistem digital 24 jam bernama Data Acquisition Realtime Analyzer Command Center (DARA CO.CO). Digitalisasi sistem ini mampu memonitor seluruh aktivitas Injection CO2 beserta Sumber Daya Manusia (SDM) di area operasional Lapangan Migas Sukowati.
Adapun kegiatan proyek CCUS di Lapangan Sukowati ini merupakan hasil studi bersama antara Pertamina, Japan Organization for Metals and Energy Security (JOGMEC) dan Japan Petroleum Exploration Company Limited (JAPEX) yang merupakan tindak lanjut dari Joint Study Agreement para pihak yang ditandatangani pada Juli 2023 lalu.
Deputy Director General CCS Project Department, JOGMEC Hiroshi Okabe juga menyampaikan apresiasi atas kolaborasi yang telah terjalin antara JOGMEC dengan Pertamina.
“Kami berkomitmen untuk memperpanjang kolaborasi dalam penerapan CCUS yang berkontribusi untuk reduksi gas emisi. Kami akan melanjutkan kolaborasi di Sukowati bersama Pertamina,” ujarnya.
General Manager Asia Carbon Neutral Business Department, JAPEX Kyoko Okamoto menyampaikan rasa bangga bisa bekerja sama dengan Pertamina dalam penerapan CCUS di Sukowati.
“Saya percaya kerja sama ini akan membuat kita solid untuk mengembangkan CCUS di Sukowati. Kami juga berharap kolaborasi kita terus berjalan untuk mencapa net zero emission,” ujarnya.
Sementara itu, Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso berpendapat kerja sama dengan JOGMEC dan JAPEX mempertebal komitmen perusahaan untuk menerapkan teknologi CCUS.
Ia menuturkan kerja sama strategis dengan Jepang telah berhasil dilakukan di Lapangan Jatibarang Indramayu dan sekarang dilanjutkan di Lapangan Sukowati, Bojonegoro Jawa Timur.
“Kerja sama ini merupakan komitmen Pertamina dalam dekarbonisasi sekaligus meningkatkan produksi migas nasional,” ujar Fadjar. agk