JAKARTA I GlobalEnergi.co – PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menargetkan produksi minyak naik menjadi 595.000 barel per hari (bopd) pada 2025.
Direktur Utama PHE Chalid Salim mengatakan, target produksi minyak tahun depan itu tumbuh 6% dibandingkan target tahun ini yang dibidik sebesar 561.000 bopd. Sementara itu, lifting minyak ditargetkan tumbuh 5% pada 2025.
“Untuk lifting minyak 2023 sebesar 566.000 bopd dan untuk prognosa 2024 sebesar 559.000 bopd, dan usulan atau target kami 2025 adalah 595.000 bopd. Jadi antara prognosa dan target 2025 ini masih tumbuh,” kata Chalid saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Komisi VI, Selasa (17/9/2024).
Produksi minyak domestik PHE berkontribusi sebesar 406.000 barel per hari (bopd) atau 69% terhadap total produksi nasional.
Adapun, produksi tersebut hasil optimalisasi pengeboran 497 sumur sepanjang 2024. Di sisi lain, untuk produksi gas PHE pada periode 2014-2024 tumbuh sekitar 6%. Produksi gas domestik tahun ini mencapai 2,478 MMscfd atau 37% berkontribusi terhadap produksi gas nasional.
“Untuk produksi gas 2023 itu 2,766 Bcf per hari, untuk prognosa di 2,846 Bcf per hari dan usulan kami itu ditargetkan 2025 adalah 2,818 Bcf per hari,” tuturnya.
Sedangkan, realisasi lifting gas pada 2023 sebesar 1,96 Bcf per hari. Untuk prognosa 2024 sebesar 1,993 Bcf per hari, sementara usulan target 2025 adalah 1,974 Bcf per hari.
Chalid menjelaskan, dalam upaya mendapatkan produksi baik minyak maupun gas ini tentunya hasil dari rencana kerja selain dari existing yang ada. Rencana kerja untuk realisasi 2023 untuk pengeboran development dari 819 sumur, prognosa tahun ini 835 sumur, dan usulan tahun depan 835 sumur.
“Untuk workover, realisasi 2023 sebanyak 837 sumur, prognosa 2024 adalah 983 sumur, untuk usulan target 2025 adalah 1.025 sumur,” tuturnya.
Di sisi lain, dalam rangka pengerjaan well intervention dan well service pada operasional sumur migas, realisasi tahun 2023 sebanyak 32.624 pekerjaan, prognosa 2024 sebanyak 35.142 pekerjaan, dan taget tahun depan 35.008 pekerjaan. Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, produksi minyak PHE mengalami pertumbuhan 8% dan produksi gas tumbuh 6%.
Chalid menyebutkan, PHE akan menargetkan 5% dalam waktu 4 tahun mendatang.
“Kita melihat dalam rencana jangka panjang kita pekerjaan apa saja kemudian target pekerjaan berapa sumur dan produksinya seperti apa. Kami dari 2025-2029 itu target 5%,” tuturnya.
Untuk diketahui, sepanjang 2023 kinerja finansial PHE disebut semakin kompetitif yang tercerminkan dari ongkos produksi unit sebesar 12,42 dollar AS per Boe atau turun 2% dibandingkan 2022 dan dividen tahun buku 2023 sebesar 2,1 miliar dollar AS yang telah disetorkan ke holding.
“Dari apa yang kita capai di 2023 ini tentunya ada multiplier effect. Pertama, penerimaan negara dari Pertamina Hulu ini dari pajak itu sekitar 3 miliar dollar AS dan PNBP sekitar 4,2 miliar dollar AS,” pungkasnya.jef