JAKARTA I GlobalEnergi.co – Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan bahwa kuota Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap untuk tahun ini hampir habis.
Direktur Jenderal EBTKE Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi mengatakan, dari kuota total 901 megawatt (MW) yang disediakan untuk tahun 2024, saat ini hanya tersisa sekitar 60-90 MW.
“Kuota PLTS atap sudah laku keras, sekarang tinggal 90 MW. Tahun ini kita pasang 600 MW karena kita sudah ada sekitar 400 MW, totalnya 901 MW, jadi sekarang kuotanya tinggal 60-90 MW,” ungkap Eniya dalam acara Indonesia Net Zero Summit di Jakarta Pusat, pekan lalu.
Eniya juga mengatakan, pemerintah sedang membahas rencana untuk menambah kuota PLTS atap, baik untuk wilayah usaha (wilus) PT PLN maupun untuk non-wilus PLN.
“Saat ini sedang dibahas tambahan kuota PLTS atap untuk non-wilus PLN dan juga wilus PLN. Target kita masih di 4,6 GW, jadi targetnya cukup besar,” tambahnya.
Sebagai tambahan informasi, kuota PLTS atap telah diatur dalam Keputusan Dirjen Ketenagalistrikan Nomor 279.K/TL.03/DJL.2/2024, yang mengatur pengembangan sistem PLTS atap PLN untuk periode 2024-2028.
Keputusan ini membagi kuota PLTS atap menjadi 11 klaster daerah dengan peningkatan kuota setiap tahunnya. Pada tahun 2024, kuota PLTS atap ditetapkan sebesar 901 MW. Jumlah ini akan meningkat menjadi 1.004 MW pada tahun 2025, 1.065 MW pada tahun 2026, 1.183 MW pada tahun 2027, dan mencapai 1.593 MW pada tahun 2028.jef