SURABAYA I GlobalEnergi.co – Berkat gencarnya PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur memasarkan layanan Renewable Energi Certificate (REC) jumlah pelanggan REC di Jatim terus bertambah. Jika tahun 2023 tercatat 28 pelanggan dengan total pembelian 863.724 unit REC, memasuki Agustus 2024 bertambah menjadi 52 pelanggan dengan total pembelian 659.662 unit REC.
“Kami akan terus menggencarkan pemasaran untuk menangkap potensi-potensi pelanggan baik di sisi industri, bisnis, perbankan hingga pemerintahan dalam akselerasi transisi energi,” kata General Manager PLN UID Jawa Timur, Agus Kuswardoyo dalam siaran pers, Kamis (22/8/2024).
Setelah sebelumnya PT Freeport Indonesia, pelanggan terbaru REC datang dari PT Smelting yang melakukan pembelian selama 2 tahun dari Juni 2024 hingga Mei 2026 sebanyak 12.000 Unit REC / bulan atau sekitar 12 juta kWh per bulan dengan total pembelian sebanyak 144.000 unit per tahun. Sementara PLN menyuplai kebutuhan energi hijau pabrik pemurnian atau smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) di Gresik melalui REC sebesar 1.009.000 unit atau setara 1.009 GWh hingga tahun 2025.
Agus mengatakan, REC merupakan bentuk layanan PLN untuk memudahkan pelanggan mendapatkan pengakuan internasional atas penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT) yang transparan, akuntabel, dan diakui secara global. Setiap sertifikat REC membuktikan listrik per megawatt hour (MWh) yang digunakan pelanggan berasal dari pembangkit EBT atau nonfosil.
Environment Administration Section Manager PT Smelting, M. Imam Muchsoni n mengapresiasi program layanan REC yang dimiliki PLN karena memberikan kemudahan bagi industri mengakses energi hijau dalam operasional bisnisnya.
“Kerja sama dengan PLN untuk pembelian REC tidak membutuhkan waktu lama, karena layanan REC PLN memang sejalan dengan journey manajemen dalam pemanfaatan energi untuk mengurangi emisi karbon. Terima kasih PLN telah memfasilitasi kami untuk turut ambil peran dalam transisi energi,” paparnya.
Dengan daya mampu sistem kelistrikan di Jawa Timur sebesar 10.239 MW dan dilengkapi dengan sistem digitalisasi untuk menjaga keandalan serta peningkatan layanan, PLN siap mendukung pertumbuhan iklim investasi dan industri yang berkembang di Jawa Timur.
Program Captive Power
Selain REC , PLN juga menggencarkan pemasaran layanan Program Akusisi Captive Power (PACP). Hal ini ditandai dengan penandatanganan perpanjangan program layanan PACP bersama PT Petrokimia Gresik.Perpanjangan layanan PACP PT Petrokimia Gresik ini untuk kurun waktu tiga (3) tahun yang dimulai pada September 2024 hingga Agustus 2027. Sebelumnya, PT Petrokimia Gresik telah mengikuti program PACP sejak 1 September 2021 dalam kurun waktu selama 3 tahun dimana kapasitas mesin pembangkit yang dimatikan oleh PT Petrokimia Gresik sebesar 32 MW dan beralih menggunakan listrik PLN.
Agus mengatakan, melalui program PACP ini, PT Petrokimia Gresik telah beralih dari pembangkit sendiri ke pembangkit PLN yang lebih andal dan ramah lingkungan.
“Kami sangat mengapresiasi langkah PT Petrokimia mendukung target NZE dengan mempercayakan suplai listrik kepada kami. Upaya ini sekaligus sebagai langkah PLN mendukung daya saing sektor industri dan ketahanan pangan nasional,” papar Agus.
Senior Vice President Perencanaan & Pengendalian Pemeliharaan PT Petrokimia Gresik, Iwan Febrianto mengapresiasi layanan kelistrikan PLN yang andal.
“Atas pelayanan dan keandalan pasokan listrik yang diberikan PLN selama tiga tahun terakhir, kami sepakat untuk melanjutkan layanan captive power ini. Seiring dengan kebutuhan operasional kami yang meningkat, kami berencana akan melakukan penambahan daya sekitar 10-15 MVA lagi,” paparnya. agk