PGN Akan Bangun Pipa Distribusi Gas Tegal-Cilacap

oleh -64 views


JAKARTA I GlobalEnergi.co – PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) atau PGN bakal membangun pipa distribusi Tegal-Cilacap seiring dengan pengembangan pipa gas bumi Cirebon-Semarang (Cisem) Tahap II yang melintang dari Batang-Kandang Haur.

Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Rosa Permata Sari mengatakan, rencana itu untuk memperkuat core business perusahaan gas negara tersebut. Selain, kata Rosa, ikut bersinergi dengan pemerintah untuk menyalurkan gas dari wilayah oversupply saat ini, Jawa Timur ke Jawa Barat, sebagai pusat permintaan.

“Terdapat inisiatif bisnis baru untuk pengembangan Pipa Cisem II di mana kami akan membangun Pipa Distribusi Tegal – Cilacap menuju Refinery Unit IV Cilacap sepanjang kurang lebih 130 kilometer,” kata Rosa seperti dikutip dari siaran pers, Kamis (11/7/2024).

Selain itu, PGN bakal terlibat pada proyek pipanisasi gas lainnya di antaranya WNTS-Pemping untuk menyalurkan gas dari Lapangan Natuna ke pasar dalam negeri. Pengembangan lainnya, yaitu proyek infrastruktur gas di Kilang Tuban dan pembangunan infrastruktur pipa untuk mendukung pabrik pupuk di wilayah Timur Indonesia.

Tidak hanya di Jawa, interkoneksi pipa yang akan dijalankan adalah Pipa Dumai – Sei Mangke melalui dukungan pemerintah dengan APBN, Pipa Duri – Balam, Duri – Petapahan, Pipa Bangkanai – Balikpapan dan Pipa Bintuni – Fakfak.

Dengan cara-cara tersebut, dia berharap dapat menutup gap sumber pasokan yang disebabkan oleh infrastruktur pipa yang belum tersambung.

“PGN berkomitmen dalam menjaga keamanan pasokan menggunakan integrasi infrastruktur. Di sisi lain, kami menyusun pengembangan proyek strategis yang adaptif mengisi peluang bisnis ke depan,” kata Rosa.

Seperti diberitakan sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan konstruksi transmisi pipa gas bumi Cisem tahap II mulai kontruksi pada Juli 2024. Plt. Dirjen Migas Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan, durasi pekerjaan konstruksi ruas yang melintasi Batang-Kandang Haur Timur itu ditarget maksimal 17 bulan (510 hari), sejak Juli 2024 sampai dengan Desember 2025.

“Saat ini anggaran EPC [engineering, procurement and construction] dan layanan dalam proses buka blokir yang mana telah dilaksanakan penelaahan oleh Dirjen Anggaran pada 19 April 2024,” kata Dadan saat rapat dengar pendapat (RDP) bersama dengan Komisi VII, Rabu (29/5/2024).

Rencananya, proyek itu bakal menelan investasi sekitar Rp3,34 triliun dari alokasi anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) dengan skema kontrak tahun jamak atau multiyears contract untuk periode 2024-2025.

Dadan menambahkan permohonan persetujuan multiyears EPC Cisem bakal diajukan dalam 3 tahun anggaran setelah proses buka blok selesai. Potensi demand pipa Cisem tahap II ini, antara lain industri di Cirebon, Tegal, Pekalongan, Brebes dan Pemalang dengan volume sekitar 5,8 juta – 12 juta standar kaki kubik per hari (MMscfd).

Selain itu, ada potensi konsumen komersial seperti hotel dan restoran, jaringan gas rumah tangga, kilang minyak Balongan dengan volume 24 MMscfd dan berpotensi meningkat hingga 42 MMscfd. Potensi permintaan lainnya adalah pembangkit tenaga listrik dengan volume 189-199 MMscfd.

“Jadi kami sedang menyelesaikan proses buka blokir dan juga untuk persetujuan multiyears-nya,” kata dia.

Di sisi lain, Kementerian ESDM tengah mempersiapkan pembangunan pipa gas ruas Dumai – Sei Mangke di Sumatra bagian utara. Nantinya, infrastruktur pipa gas akan terhubung dari Jawa Timur sampai Sumatra Utara.

“Selama ini, Sumatra bagian utara itu kebutuhan gasnya disupplai dari pengapalan 16 kargo LNG dari Papua dan Kaltim,” tuturnya. agk,bc

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.