JAKARTA I GlobalEnergi.co – PT Freeport Indonesia (PTFI) telah memulai pengiriman perdana konsentrat tembaga dari Pelabuhan Amamapare, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah menuju Smelter Manyar PTFI di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE), Gresik, Provinsi Jawa Timur.
“Smelter PTFI di Gresik sudah siap beroperasi sehingga kami memulai pengiriman perdana konsentrat tembaga. Ini adalah momen penting bagi PTFI dan Indonesia,” kata Presiden Direktur PTFI Tony Wenas, dikutip dalam siaran pers, Jumat (14/6).
Sebanyak 22 ribu ton konsentrat tembaga ini diangkut menggunakan kapal mother vessel (MV) Unitama Lily. Perkiraan kapan ini tiba di Pelabuhan Smelter PTFI pada 22 Juni mendatang. Rincian jumlah tembaganya, yaitu sekitar 12 ribu ton akan dimurnikan di Smelter Manyar dan 10 ribu ton untuk smelter PT Smelting Gresik.
“Seluruh konsentrat tembaga ini akan dimurnikan di dalam negeri,” ujarnya.
Setelah tiba di pelabuhan, konsentrat tembaga akan ditempatkan dalam concentrate barn sebelum diproses lebih lanjut. Nantinya, pada saat masuk tahapan produksi, produk tambang tersebut akan masuk ke dalam tungku peleburan atau flash smelting furnace (FSF).
Secara garis besar terdapat tiga proses yang harus dilalui konsentrat sebelum menjadi lembaran katoda tembaga, yakni penanganan material konsentrat, proses peleburan di tungku dan pemurnian di kilang elektrolisis (electro refinery).
Pembangunan Smelter Manyar berlangsung pada Oktober 2021 dan telah selesai pembangunannya sesuai jangka waktu yang ditetapkan pemerintah. “Ini adalah komitmen kami dalam mendukung program hilirisasi pertambangan,” kata Tony.
Smelter Manyar merupakan smelter tembaga dengan desain single line terbesar di dunia. Pabrik pengolahan produk tambang ini akan mampu memurnikan konsentrat tembaga dengan kapasitas produksi hingga 1,7 juta ton setelah beroperasi penuh.agk