JAKARTA I GlobalEnergi.co – PT Pertamina Patra Niaga mencatat sudah ada 6,7 juta konsumen pengguna LPG subsidi yang tercatat di dalam sistem pangkalan resmi higga Juli 2023.
Sosialisasi program transformasi pendistribusian LPG 3 kg tepat sasaran ini telah dilakukan dalam 5 gelombang mulai dari 6 Maret 2023 sampai 3 Juli 2023 di 419 kabupaten kota yang tersebar di Sumatra, Jawa, Bali, NTB, Kalimantan, dan Sulawesi.
Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan menjelaskan, pendataan yang saat ini sedang berjalan menggunakan sistem digitalisasi. Hingga 31 Juli 2023 Pertamina mencatat sudah ada 6,7 juta konsumen pengguna LPG yang datanya tercatat di sistem.
“Jadi sebagai perbandingan, transaksi harian LPG 3 kg sebanyak 8,8 juta per hari dan saat ini per 31 Juli 2023 kami berhasil mendapatkan 6,7 juta konsumen pengguna LPG. Ini tercatat di seluruh pangkalan,” jelasnya dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (3/8/2023).
Selain menyampaikan soal pihak yang sudah terdaftar, sampai dengan 31 Juli 2023 Pertamina merekam jumlah transaksi yang sudah berjalan menggunakan skema baru ini sebanyak 1,2 juta tabung.
“Ini merupakan salah satu indikasi bahwa masyarakat sudah mulai terbiasa dan mau melakukan pendataan di level pangakalan LPG untuk memanfaatkan sistem digitalisasi,” jelasnya.
Riva berharap, seluruh pendataan yang masuk ke sistem digital bisa diselesaikan pada kuartal III 2023.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM Tutuka Ariadji menyatakan, produk subsidi memang dijual dengan harga yang murah karena diperuntukkan untuk masyarakat yang membutuhkan.
“Di sisi pengawasan, pemerintah memberikan penugasan tambahan kepada Pertamina untuk memastikan LPG subsidi sampai ke orang yang benar-benar berhak,” ujarnya
Tutuka menyebutkan, permintaannya kepada Pertamina sejatinya berada pada skala moralitas karena perusahaan migas pelat merah tersebut hanya bertugas untuk mengawal penyaluran LPG 3 kg ke pangkalan saja.
Lantaran itu, lanjut Tutuka, pemerintah berada di garis terdepan untuk melakukan pemetaan data orang yang berhak menkonsumsi LPG 3 kg. Nantinya data ini menjadi basis yang dapat digunakan Pertamina untuk mencocokkan jumlah masyarakat miskin di suatu daerah dengan pangkalan yang beroperasi di sana.
“Jumlah masyarakat miskin berapa kita cocokan dengan pangkalan itu, jadi masyarakat miskin harus diprioritaskan mendapatkan LPG PSO. Jumlahnya berapa dia pake LPG ya dia harus mendapatkan,” tegasnya.
Tutuka menyatakan, hingga saat ini registrasi sudah terjadi di hampir semua pangkalan resmi Pertamina dan jumlah yang melakukan registrasi cukup besar. Pihaknya mendorong Pertamina untuk segera menyelesaikan proses registrasi ini sehingga di tahun depan hanya orang yang datanya tercatat yang dilayani.jef