JAKARTA I GlobalEnergi.co – Uji coba program pemanfaatan bioetanol sebagai bahan campuran bahan bahan bakar minyak (BBM) bakal dimulai akhir Juni 2023 ini. Uji coba tersebut rencananya dilangsungkan di Surabaya, Jawa Timur.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso mengatakan, dalam uji coba tersebut, bioetanol bakal dicampur dengan Pertamax dengan porsi bioetanol sebesar 5%.
“Masih uji coba dan masih uji jalan juga, akan dicoba dimulai di 5%,” ujarnya, Senin (29/5/2023).
Program bioetanol diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 4 November 2022 lalu. Harapan pemerintah, program bertajuk Bioetanol Tebu untuk Ketahanan Energi ini dapat menjadi solusi peningkatan jumlah produksi bioetanol nasional dari 40.000 kiloliter di tahun 2022 menjadi 1,2 juta kiloliter di tahun 2030, serta dapat menjadi potensi campuran BBM jenis minyak bensin.
Hal ini didasarkan pada studi yang dilakukan di Brazil yang menyebutkan bahwa energi yang dihasilkan dari 1 ton tebu setara dengan 1,2 barel crude oil.
Menurut rencana, pencampuran bioetanol dengan BBM jenis minyak bensin akan dimulai dengan porsi campuran bioetanol 5% (E5) pada BBM, kemudian ditingkatkan menjadi E10, E20 dan seterusnya.
Fadjar tidak merinci detail rencana uji coba bioetanol yang hendak dijalankan akhir Juni nanti.
Sementara itu, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Dadan Kusdiana mengatakan bahwa Pertamina masih membahas rencana ini dengan pemangku kepentingan.
“Saat ini masih dibahas dengan Pertamina bersama stakeholder terkait termasuk besaran volumenya. Direncanakan mulai market trial akhir juni 2023,” ujar Dadan.agk,ktn