JAKARTA I GlobalEnergi.co – PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini sebesar 370 juta dollar AS atau setara dengan Rp 5,59 triliun (asumsi kurs Rp15.109 per dollar AS) untuk pengembangan portofolio bisnis di bidang minyak dan gas bumi (migas) hingga pembangkit.
Direktur & COO MEDC Ronald Gunawan mengatakan, sebagian besar alokasi capex itu disalurkan untuk pengembangan lapangan migas yang saat ini dikelola perseroan. Gambarannya, capex yang dialokasikan untuk pengembangan aset migas mencapai sekitar 250 juta dollar AS atau setara dengan Rp 3,77 triliun. Sementara itu, sisanya di kisaran 110 juta dollar AS atau setara dengan Rp 1,66 triliun untuk pengembangan pembangkit.
“Investasi pembangkit juga naik memang, tapi mayoritas di minyak dan gas dia punya investasi terbesar tahun ini,” kata Ronald saat jumpa pers di Jakarta, Kamis (9/2/2023).
Alokasi investasi yang besar itu rencananya bakal diperuntukkan untuk pengembangan serta eksplorasi lanjutan di dua blok hasil akuisisi sebelumnya, yakni South Natuna Sea Block B dan Corridor PSC.
Selain itu, fokus pengembangan juga diarahkan pada lapangan minyak Forel dan gas di Lapangan Bronang. Kedua lapangan ini diharapkan beroperasi pada kuartal keempat tahun ini.
“Kita di Corridor nanti ada dua rig yang akan masuk untuk drilling, kalau tidak kita ditagih terus sama Kepala SKK Migas, Pak Dwi ini nanya terus, jadi kita lanjutkan di situ,” kata dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, MEDC melaporkan produksi migas mencapai di angka 161 Mboepd pada kuartal III/2022 atau naik 73 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Adapun, MedcoEnergi turut meningkatkan panduan produksi migas setahun penuh di posisi 160 Mboepd. Biaya produksi dipatok di kisaran 7,2 dollar AS per boe. jef