JAKARTA I GlobalEnergi.co – Pertamina telah membangun sistem operasional digital yang dikenal dengan Shared Services (SS). SS yang dibangun 2018 ini telah memiliki 49 layanan dan telah diimplementasikan di lebih dari 50 entitas bisnis.
Direktur Penunjang Bisnis PT Pertamina (Persero) Dedi Sunardi mengatakan SS merupakan fungsi yang memusatkan operasionalnya terhadap layanan yang bersifat transaksional, repetitif, dan bervolume tinggi.
Layanan ini didesain dengan menerapkan konsep sentralisasi, standardisasi, simplifikasi dengan backbone digital serta sistem robotik untuk menghasilkan data yang bernilai tinggi, efisien serta menghasilkan layanan customer yang berkualitas.
Dengan adanya layanan tersebut memudahkan Pertamina mempercepat proses bisnis, pengambilan keputusan serta memberikan ruang pada bisnis utama agar lebih fokus pada hal yang lebih strategis dan ruang luas untuk perbaikan berkelanjutan dan inovasi.
Menurut Dedi, dampak positif SS telah berhasil mendorong Pertamina meningkatkan percepatan waktu, salah satunya di bidang service asset management hingga proses billing utilities.
Jika sebelumnya dilakukan secara manual dan membutuhkan waktu 7 hari kerja, dengan digitalisasi menjadi satu hari (automatic same day), atau dengan kata lain terjadi percepatan hingga 700 persen.
“SS Pertamina telah mendorong kinerja perusahaan di semua lini menjadi lebih cepat, lebih produktif dan lebih efisien,” ujar Dedi dalam keterangan tertulis, Senin (25/7/2022).
Dedi menambahkan SS Pertamina telah dijalankan di holding, dan 6 subholding baik di bidang Finance, Human Capital, ICT, Procurement, Asset Management maupun Master Data Operations.
Dengan total lebih dari 147.000 stakeholder Pertamina yang terdiri dari para customer eksternal, vendor serta para pekerja Pertamina, SS telah melakukan rangkaian acara Road to SS Forum Pertamina 2022.
Puncaknya pada esok hari diadakan sebagai bentuk apresiasi perusahaan kepada seluruh stakeholder yang turut mendukung dan membesarkan SS.
“Pertamina akan terus meningkatkan layanan digital di seluruh lini bisnis untuk mendorong ketahanan energi nasional dan mewujudkan aspirasi pemegang saham sebagai top 100 perusahaan dunia Global Fortune 500 dengan valuasi US$ 100 miliar,” kata Dedi.agk
