PRABUMULIH | globalenergi.co – Pertamina melalui Subholding Upstream Regional Sumatera Zona 4 catatkan penambahan produksi minyak sebesar 709 Barel Minyak Per Hari (BOPD). Dari hasil pengeboran sumur KRG-PA1 yang berlokasi di Kecamatan Rambang Kapak Tengah, Prabumulih, Sumatera Selatan. Sumur yang sekarang disebut KRG-15 ini ditajak pada (1/1/2022) lalu, tepat pada malam pergantian tahun.
Sumur dibor menggunakan rig PDSI #32.2/N80UE-E berkapasitas 1.000 HP yang dioperasikan oleh PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI).
Berkat upaya maksimal Zona 4 Regional Sumatera Subholding Upstream , sumur ini dapat diselesaikan dalam 31 hari, atau 14 hari lebih cepat dari target awal 45 hari, dan produksi mencapai 709 BOPD, atau sekitar 472% lebih besar dari prognosa awal 150 BOPD.
Zona 4 Regional Sumatera Subholding Upstream saat ini sedang mengerjakan sumur ke-2. Yaitu sumur BNG-A2, yang berlokasi di Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumatera Selatan. Sumur ini ditajak pada (23/1/2022) lalu, menggunakan rig PDSI #29.3/D1500-E berkapasitas 1.500 HP dengan estimasi waktu pengerjaan 32,5 hari. Diproyeksikan akan menambah produksi minyak sebesar 150 BOPD dan gas 2 Juta Standar Kaki Kubik per Hari (MMSCFD).
General Manager Zona 4, Agus Amperianto mengungkapkan, Zona 4 Regional Sumatera Subholding Upstream memulai tahun 2022 dengan langkah gemilang. “Kami mengawali tahun 2022 dengan baik, berhasil menambah produksi cukup signifikan dengan waktu pekerjaan lebih singkat,” ujar Agus dalam rilisnya, Jumat (11/2/2022).
Kinerja terbaik juga akan dia lakukan untuk mencapai target produksi yang sudah ditetapkan untuk tahun ini. Yaitu pengeboran 40 sumur pengembangan, 4 sumur eksplorasi, dan 1 sumur pengembangan carry over dari tahun 2021. Di samping itu, pihaknya menargetkan workover 41 sumur dan well services-well intervention 934 sumur. “Semuanya berada di wilayah Sumatera Selatan,” kata Agus.
Ia menambahkan, pencapaian ini tidak terlepas dari dukungan para pemangku kepentingan. “Kami berharap dukungan dan kerja sama ini dapat dipertahankan dan ditingkatkan. Kami juga mengharapkan dukungan dari pemangku kepentingan terkait pembebasan lahan, sehingga kegiatan pengeboran dan well intervention dapat dilaksanakan sesuai rencana,” tambahnya.
Agus optimistis, target produksi Zona 4 Regional Sumatera Subholding Upstream , yaitu 23.700 BOPD untuk minyak dan 498 MMSCFD untuk gas dapat diraih.
“Kami optimis bisa mencapai target yang ditetapkan tersebut dengan selalu mengimplementasikan Semangat SUMATERA (SUstainable, MAssive, To grow, Efficient, Resilient, Aggressive) dan One Team-One Goal, serta Zero LTI Kita Bisa!” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagsel, Anggono Mahendrawan menyebutkan, ini merupakan pencapaian yang membahagiakan di awal tahun 2022.
“Ini tentu akan semakin membangkitkan semangat kita dalam mewujudkan target bersama di tahun 2030, awal tahun ini membawa berita baik, harapannya kedepan akan ada penemuan-penemuan cadangan migas oleh KKKS sebagaimana yang ditemukan oleh Zona 4 Regional Sumatera Subholding Upstream , sehingga cita-cita Bangsa Indonesia untuk mencapai target 1 MBOPD dan 12 BSCFD pada tahun 2030 akan sangat dapat diwujudkan,” ujar Anggono.
Ia juga menyampaikan agar capaian ini dapat menjadi motivasi ke depan untuk terus melakukan business not as usual disertai upaya-upaya optimal dalam mencari cadangan migas di daerah.
“Kami juga mengharapkan mudah-mudahan segala langkah yang dilakukan KKKS, di Sumbagsel khususnya, dapat berhasil dan menemukan cadangan migas, semakin tinggi produksi yang dicapai tentunya juga akan memberikan kontribusi bagi pendapatan daerah, sehingga keberhasilan hulu migas merupakan keberhasilan kita semua,” kata Anggono.
Zona 4 Regional Sumatera Subholding Upstream mengupayakan kebutuhan energi negeri di wilayah Sumatera Selatan. Data Sistem Operasi Terpadu (SOT) SKK Migas awal Februari 2022 year-to-date menunjukkan produksi minyak berada di angka 23.417 BOP.sam