JAKARTA I GlobalEnergi.co – Perusahaan penyedia solusi energi surya, ATW Group Indonesia menargetkan, pemasangan 40 megawatt (MW) intalasi panel surya hingga akhir 2021.
Direktur Pengembangan Bisnis PT ATW Investasi Hijau Victor Samuel mengatakan, kapasitas pemasangan panel surya perusahaan tahun ini meningkat signifikan hingga lima kali lipat dibandingkan dengan tahun lalu.
“Tahun ini target kapasitas terpasang 40 MW dan kami sudah on track karena kontrak sudah ditandatangani,” ujar Victor dalam diskusi eksklusif, baru-baru ini.
Saat ini, ATW masih berfokus menggarap pemasangan panel surya di segmen perumahan dan komersial industrial. Secara kapasitas, segmen komersial industrial berkontribusi paling besar terhadap bisnis perusahaan. Sedangkan secara jumlah pemasangan panel surya paling banyak berasal dari segmen perumahan.
Victor mengatakan, ATW sejauh ini telah melakukan pemasangan panel surya di 3.000 rumah. Sementara itu, ATW belum berniat merambah untuk mengerjakan proyek PLTS skala besar yang dikembangkan oleh independent power producer (IPP), namun perusahaan kini tengah menjajaki market lain, yakni di sektor pemerintahan dan utilitas skala besar. “Sudah dapat hasil awal tahun ini, kami pasang di pembangkit Indonesia Power untuk penggunaan sendiri 1,5 MW di atas tanah dan itu bulan ini akan commisioning,” kata Victor.
Segmen Residential
Direktur Residential & Retail Sales PT ATW Sejahtera Chairiman menambahkan, permintaan solar panel untuk segmen residential berkembang cukup pesat. Hal ini terbukti dari penjualan perusahaan di segmen residential yang meningkat dua kali lipat di 2020 dibandingkan dengan 2019.
Ia pun optimistis pasar pemasangan PLTS atap di perumahan akan semakin tumbuh ke depan. Pihaknya pun terus berinovasi untuk mendorong agar pemasangan PLTS atap semakin terjangkau oleh semua kalangan masyarakat.
“Kami sadar solar panel masih relatif mahal. Kami beri opsi alternatif pembayaran, kami kerja sama dengan bank nasional dan bisa beri cicilan 0 persen sampai 5 tahun,” kata Chairiman.
Selain itu, ATW juga menyediakan layanan purna jual agar panel surya yang dipasang bisa bertahan hingga 25 tahun lamanya. “Kami komitmen sediakan layanan purna jual di Indonesia. Kami punya gudang dan stok solar panel, kalau ada penggantian peralatan kami ada dan bisa ganti baru,” katanya.
Victor mengatakan, dalam 10 tahun terakhir biaya komponen PLTS atap telah turun signifikan hingga lebih dari 80 persen. Biaya investasi pemasangan PLTS atap yang semakin murah dinilainya akan mendorong permintaan pasar yang signifikan.
“Tadinya customer harus investasi, balik modal 10 tahun. Sekarang kami bisa tawarkan di bawah 6-7 tahun dengan lifetime 25 tahun. Ini sudah sangat terjangkau dan kami lihat dalam jangka panjang tren ini akan terus berlanjut,” ujar Victor.
Semakin murahnya teknologi PLTS ini turut didorong oleh semakin besarnya kapasitas produksi komponen panel surya secara global seiring dengan tren pergerakan dunia ke arah energi terbarukan. Di sisi lain, Victor menilai, pertumbuhan pasar PLTS atap juga tak lepas dari dukungan pemerintah yang serius dalam mengembangkan regulasi-regulasi yang mendukung PLTS atap.
Selain itu, sudah banyak lembaga keuangan dan perusahaan yang kini berkomitmen untuk mendukung penggunaan energi bersih.
“Customer kami punya presure dari kreditur mereka untuk pakai EBT. Segala aspek ini, kami cukup optimistis dalam 5 tahun ke depan marketnya akan lebih luas lagi,” katanya. fan